kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah andalkan dana perlindungan sosial jadi penopang pertumbuhan ekonomi 2020


Selasa, 26 November 2019 / 20:11 WIB
Pemerintah andalkan dana perlindungan sosial jadi penopang pertumbuhan ekonomi 2020
ILUSTRASI. Warga berbelanja kebutuhan di salah satu perusahaan ritel di Jakarta, Minggu (25/02).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah meraih tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi tahun depan masih menantang. Di tengah pelemahan ekonomi dan perdagangan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bertumpu pada konsumsi domestik dan belanja perlindungan sosial dari pemerintah. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, perekonomian domestik terutama dari sisi konsumsi, menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun ini di tengah tekanan global. 

Baca Juga: Penerbitan SBN harusnya memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi

“Perekonomian Indonesia tumbuh terbilang stabil dan baik, meskipun kondisi global tidak mendukung. Sebagai negara besar, ekonomi domestik merupakan komponen pertumbuhan paling signifikan,” tuturnya dalam Pertemuan Financial Times-Asian Infrastructure Investment Bank (FT-AIIB) 2019, Selasa (26/11). 

Untuk memastikan perekonomian domestik terus tumbuh secara berkelanjutan, Sri Mulyani mengatakan, peran pemerintah dalam mendukung konsumsi dan menjadi katalis sektor swasta masih besar. Visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun sumber daya manusia (SDM) bertujuan menjadikan populasi Indonesia yang besar sebagai aset, alih-alih sebagai liabilitas. 

“Itu kenapa kita menempatkan 20% anggaran pendidikan, 5% anggaran kesehatan, serta anggaran perlindungan sosial untuk mendukung SDM dan tenaga kerja yang produktif bagi perekonomian,” ujar Sri Mulyani. 

Baca Juga: Keraguan Muncul Lagi, Harga Emas Hari Ini Mulai Menjauh dari Level Terendah

Dalam APBN 2020, anggaran perlindungan sosial mencapai Rp 372,5 triliun. Anggaran tersebut meliputi berbagai program pemerintah, seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Prakerja, Kartu Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dana desa, hingga subsidi. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×