kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah akan tarik sisa pinjaman program US$ 1,2 miliar


Rabu, 12 September 2018 / 14:04 WIB
Pemerintah akan tarik sisa pinjaman program US$ 1,2 miliar
ILUSTRASI. Uang dollar AS


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) membuka opsi untuk memperbesar penarikan pinjaman program (program loan) dari yang ditargetkan sebelumnya. Jumlah pinjaman program tersebut sebesar US$ 2,5 miliar.

Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemkeu Scenaider Siahaan mengatakan, dari jumlah tersebut, yang sudah dicairkan pemerintah sebanyak Rp 1,3 miliar. Pencairannya dilakukan pada Juli dan Agustus 2018 lalu.

“Ditarik bulan kemarin akhir Agustus US$ 1 miliar, dan US$ 300 juta dari Bank Dunia (World Bank) pada akhir Juli," kata Scenaider di Jakarta, Rabu (12/9).

Ia melanjutkan, sisa dari pinjaman program itu, yakni senilai US$ 1,2 miliar akan dicairkan tahun ini juga. “Tahun ini rencananya,” ujar dia.

Asal tahu saja, tambahan pinjaman program ini merupakan salah satu strategi pembiayaan defisit anggaran di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pinjaman program merupakan salah satu instrumen pembiayaan utang pemerintah selain penerbitan surat berharga negara (SBN).

“Kami tahu di semester II masih ada ketidakpastian. Untuk itu kami penyesuaian strateginya, kami menambah porsi pinjaman,” kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemkeu Luky Alfirman.

Penambahan porsi pinjaman program ini untuk menggantikan SBN. Sebab, nilai penerbitan kotor SBN turun menjadi Rp 799 triliun dari sebelumnya Rp 822 triliun. Sedangkan nilai penerbitan bersihnya turun menjadi Rp 384 triliun dari sebelumnya Rp 407,5 triliun.

Kemkeu mencatat, pembiayaan utang hingga akhir Juli 2018 sebesar Rp 205,57 triliun atau 51,49% dari target tahun ini. Pertumbuhan utang minus 30,64% dibandingkan tahun lalu.

Perinciannya, pembiayaan dari SBN mencapai Rp 221,94 triliun atau 53,54% dari target dengan pertumbuhan minus 27,86% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, pembiayaan juga berasal dari pinjaman (neto) yang telah terealisasi sebesar Rp 16,37 triliun atau tumbuh 45,51% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×