kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah akan melanjutkan program PEN di tahun 2022


Selasa, 26 Oktober 2021 / 18:49 WIB
Pemerintah akan melanjutkan program PEN di tahun 2022
ILUSTRASI. UMKM. KONTAN/Baihaki/15/02/2021.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah akan melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2022.

“Pemerintah telah mempersiapkan beberapa program yang terus berlanjut di tahun 2022, Program PEN tersebut termasuk insentif untuk masyarakat baik bantuan sembako, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kartu Prakerja, dan UMKM serta bantuan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL),” jelas Airlangga, dalam Konferensi Pers Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran Program PEN 2021, Selasa (26/10).

Airlangga merinci, persiapan program tersebut diantaranya, untuk kluster kesehatan sebesar Rp 77,05 triliun, untuk Perlindungan Sosial sebesar Rp 126,54 triliun, dan untuk program prioritas Rp 90,4 triliun serta untuk program dukungan UMKM sebesar Rp 27,48 triliun.

Baca Juga: Realisasi program PEN bagi UMKM dan korporasi masih minim

Airlangga mengatakan, Pemerintah melanjutkan program PEN di tahun 2022 lantaran program PEN tahun 2020 dan 2021 berjalan efektif. Contohnya saja seperti bantuan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan warung, yang tercatat hingga 25 Oktober 2021 sudah direalisasikan kepada 706.996 penerima dengan total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 848 miliar, atau 70% dari pagu anggaran Rp 1,2 triliun.

Contoh lain, Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah terealisasi Rp 224 triliun dari pagu anggaran Rp 285 triliun. “Sehingga, dengan demikian serapannya baik dan mereka bukan penerima BPUM. Jadi bantuan ini efektif untuk memberi jaring pengaman untuk mereka yang belum mendapat bantuan,” jelasnya.

Selanjutnya: Pemerintah akan perluas bantuan BSU dan BLT kepada masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×