kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah akan melanjutkan program PEN di tahun 2022


Selasa, 26 Oktober 2021 / 18:49 WIB
Pemerintah akan melanjutkan program PEN di tahun 2022
ILUSTRASI. UMKM. KONTAN/Baihaki/15/02/2021.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah akan melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada tahun 2022.

“Pemerintah telah mempersiapkan beberapa program yang terus berlanjut di tahun 2022, Program PEN tersebut termasuk insentif untuk masyarakat baik bantuan sembako, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kartu Prakerja, dan UMKM serta bantuan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL),” jelas Airlangga, dalam Konferensi Pers Evaluasi Program PC-PEN dan Optimalisasi Anggaran Program PEN 2021, Selasa (26/10).

Airlangga merinci, persiapan program tersebut diantaranya, untuk kluster kesehatan sebesar Rp 77,05 triliun, untuk Perlindungan Sosial sebesar Rp 126,54 triliun, dan untuk program prioritas Rp 90,4 triliun serta untuk program dukungan UMKM sebesar Rp 27,48 triliun.

Baca Juga: Realisasi program PEN bagi UMKM dan korporasi masih minim

Airlangga mengatakan, Pemerintah melanjutkan program PEN di tahun 2022 lantaran program PEN tahun 2020 dan 2021 berjalan efektif. Contohnya saja seperti bantuan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) dan warung, yang tercatat hingga 25 Oktober 2021 sudah direalisasikan kepada 706.996 penerima dengan total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 848 miliar, atau 70% dari pagu anggaran Rp 1,2 triliun.

Contoh lain, Untuk program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah terealisasi Rp 224 triliun dari pagu anggaran Rp 285 triliun. “Sehingga, dengan demikian serapannya baik dan mereka bukan penerima BPUM. Jadi bantuan ini efektif untuk memberi jaring pengaman untuk mereka yang belum mendapat bantuan,” jelasnya.

Selanjutnya: Pemerintah akan perluas bantuan BSU dan BLT kepada masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×