kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pemerintah akan perluas bantuan BSU dan BLT kepada masyarakat


Selasa, 26 Oktober 2021 / 16:14 WIB
Pemerintah akan perluas bantuan BSU dan BLT kepada masyarakat
ILUSTRASI. Warga memperlihatkan uang tunai dan KTP usai menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di wilayah Meruya Selatan Jakarta, Minggu (25/7). Pemerintah akan perluas bantuan BSU dan BLT kepada masyarakat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah akan memperluas atau menambahkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan juga memperluas Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari sisa program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan BSU yang semula hanya diberlakukan untuk masyarakat yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dengan target sebanyak 8.783.350 penerima dengan anggaran Rp 8,7 triliun, akan diperluas lagi.

“Saat ini tersisa dana BSU sekitar Rp 1,7 triliun, sehingga penerima BSU ini akan diperluas sesuai dengan usulan Kementerian Ketenagakerjaan, diharapkan dapat dilaksanakan dan tidak ada perubahan dari kriteria penerima,” kata Airlangga dalam konferensi pers tentang evaluasi program PC PEN dan optimalisasi anggaran PEN, Selasa (26/10).

Adapun, Airlangga menuturkan, dari sisa dana BSU tersebut akan diberikan kepada 1,6 juta sasaran pekerja dengan jumlah anggarannya sekitar Rp 1,6 triliun.

Baca Juga: Cek status BLT subsidi gaji, login bsu.kemenaker.go.id pakai email atau nomor HP

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah juga akan memperluas target sasaran PEN untuk menangani kemiskinan ekstrim. Dia menyebutkan sisa anggaran dari total dana PEN sebesar Rp 744,77 triliun tersebut kemungkinan akan ada pergeseran di dalam kluster-kluster yang ada dalam program PEN.

Salah satunya yaitu perluasan bantuan dengan memberikan tambahan BLT, dengan sumber data diambil dari penerima kartu sembako dan juga menerima Program Keluarga Harapan (PKH), yang akan diberikan hingga akhir tahun.

Tambahan tersebut Rp 300.000 dan akan diberikan dalam jangka tiga bulan, atau hingga akhir Desember 2021.

Baca Juga: Arah kebijakan fiskal pada 2022: Pemulihan ekonomi dan reformasi struktural

“Ini akan kami pastikan bantuan tersebut dapat diberikan dan membantu masyarakat miskin, juga untuk memastikan yang menerima ini bisa kita kurangi kesalahan erornya. Selain itu, Dana Desa yang juga bisa diberikan dalam bentuk dari bantuan dana desa juga akan diberikan,” kata Suahasil.

Sehingga, nantinya Suahasil bilang, BLT dana desa akan diberikan kepada masyarakat pedesaan yang dijadikan penerima BLT dan desa untuk memastikan bahwa yang belum masuk sebagai penerima program bantuan pusat, juga bisa menerima bantuan tersebut.

Lebih lanjut, BLT Dana desa tersebut akan disalurkan oleh pemerintah pusat dalam bentuk penyaluran selama tiga bulan,  ke berbagai darah khususnya di 35 kabupaten prioritas yang telah ditentukan.

“Ini akan dioptimalkan pendanaanya, baik dari dana PEN maupun dari dana APBN secara keseluruhan,” pungkasnya. 

Selanjutnya: Perlukah rekomendasi HRD untuk cairkan dana BSU? BRI beri jawaban

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×