Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can
JAKARTA. Pemerintah mengakui insentif dan infrastruktur yang ditawarkan Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu (KAPET) belum berhasil menarik para investor. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku akan mengevaluasi fasilitas bea masuk dan insentif fiskal tersebut.
Agus mengatakan, banyak fasilitas bea masuk dan insentif fikal yang kurang menarik bila dibandingkan dengan daerah di luar KAPET terutama dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade area). "Sekarang ini fasilitas bea masuk 5%, kurang menarik karena saat ini banyak produk yang diimpor yang 0% karena ada kesepakatan dagang FTA," ucapnya.
Agus menambahkan pihaknya akan menyiapkan insentif yang lebih menarik di bidang perpajakan, seperti pembebasan PPN, PPnBM, dan PPh Impor. "Di luar KEK, akan dikaji lebih mendalam," ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga akan fokus pada pembangunan infrastruktur sehingga BUMN-BUMN terkait bisa mengembangkan infrastruktur. "Pemerintah mengarahkan untuk lebih membangun infrastruktur sehingga ASDP, Angkasa Pura, dan lain-lain bisa menjalankan infrastruktur," terangnya.
Kedepannya, Agus mengharapkan, provinsi-provinsi dapat menyediakan lahan sehingga bisa dibangun infrastruktur yang lebih baik lagi. "Kita mengharapkan ada pelabuhan yang menunjang logistik, ada kecepatan perizinan, dan akses pasar yang jelas," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News