CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemberian THR Jadi Salah Satu Pendorong Keyakinan Konsumen di Akhir Tahun 2022


Senin, 09 Januari 2023 / 16:23 WIB
Pemberian THR Jadi Salah Satu Pendorong Keyakinan Konsumen di Akhir Tahun 2022
ILUSTRASI. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2022 mencapai 119,9


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keyakinan konsumen kembali meningkat di akhir tahun 2022. Hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Desember 2022 sebesar 119,9, atau naik dari 119,1 pada bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kenaikan IKK pada Desember 2022 didorong oleh daya beli masyarakat yang terjaga.

"Sebagian masyarakat menikmati tunjangan hari raya (THR), sehingga meningkatkan daya beli masyarakat," tutur Josua kepada Kontan.co.id, Senin (9/1).

Tak hanya dari kenaikan daya beli, Josua melihat kenaikan IKK pada Desember 2022 juga dipengaruhi oleh faktor psikologis masyarakat.

Pada saat periode Natal dan Tahun Baru kemarin, pemerintah tidak menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat.

Baca Juga: Momen Nataru Dongkrak Keyakinan Konsumen di Akhir Tahun 2022

"Sehingga kebijakan ini berkontribusi signifikan terhadap membaiknya keyakinan masyarakat terhadap kondisi saat ini," tambah Josua.

Namun, Josua mengingatkan terkait pandangan masyarakat akan kondisi ekonomi ke depan.

Survei Konsumen BI menunjukkan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Desember 2022 sebesar 127,3 atau turun dari 127,9 pada bulan November 2022.

Ini menunjukkan, masyarakat kurang yakin dengan kondisi ekonomi ke depan, setidaknya dalam kurun waktu 6 bulan ke depan.

Dari pengamatan Josua, masyarakat sudah mulai waspada terhadap potensi perlambatan ekonomi global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.

"Sebagian masyarakat sudah memasukkan ekspektasi terhadap melambatnya perekonomian global ke depan yang berpotensi memengaruhi Indonesia," tandas Josua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×