Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MAUMERE. Rencana pembentukan perusahaan induk atau holding BUMN kemaritiman hampir rampung. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementrian BUMN Pontas Tambunan mengatakan proses pembentukan holding tersebut memasuki finalisasi.
"Saat ini kajiannya hampir final, kami telah memasuki pembahasan antar instansi. Setelah pembahasan antar instansi, akan disiapkan sosialisasi pada stakeholder dan menanti keputusan dari pemerintah," ujar Pontas, akhir pekan lalu.
Menurut Pontas, holding kemaritim terdiri dari rantai logistik. Yaitu, BUMN pelabuhan, pelayaran dan kawasan industri. Dari BUMN pelabuhan, terdiri atas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III dan IV, BUMN pelayaran terdiri dari PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Djakarta Lloyd. Untuk BUMN sektor kawasan industri adalah PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan operator kawasan industri pelat merah lainnya.
Pontas mengatakan pembentukan holding kemaritiman diperkirakan akan meningkatkan kualitas pelayaan dan menekan biaya loogistik. Selain itu juga guna mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Timur dan wilayah lain yang membutuhkan pertumbuhan ekonomi.
"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi negara akan mengalami kenaikan," ujar dia.
Direktur Utama Pelindo III Orias Petrus Moedak mengaku siap merealisasikan holding kemaritiman. Guna persiapan holding tersebut, pihaknya ditunjuk sebagai koordinator sistem informasi akutansi dan sistem pembayaran terintegrasi atau integrated billing system (IBS). "Kami sudah selesai per Desember dan akan kami sampaikan ke ibu Menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno) dalam waktu tekat," ujar dia.
Rencananya, Pelindo III akan tetap menggarap pelabuhan-pelabuhan yang termasuk dalam wilayah operasi perusahaan dan memperhatikan integrasi dengan Pelindo lainnya. Seperti, memberikan jasa bagi pengguna pelabuhan termasuk untuk pengangkutan atau angkut barang dari pelabuhan-pelabuhan ke tujuan.
"Dari segi operasional, kami akan memperhatikan agar pengguna jasa melihat Pelindo sebagai satu kesatuan bukan sebagai pelindo I-IV," kata Orias.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
