kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.209   -74,00   -0,46%
  • IDX 7.084   1,15   0,02%
  • KOMPAS100 1.051   -0,39   -0,04%
  • LQ45 822   1,96   0,24%
  • ISSI 212   -0,76   -0,36%
  • IDX30 422   2,18   0,52%
  • IDXHIDIV20 504   3,88   0,78%
  • IDX80 120   0,04   0,03%
  • IDXV30 124   -0,79   -0,63%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Peluncuran Tahap Awal Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 26 Provinsi


Selasa, 07 Januari 2025 / 05:24 WIB
Peluncuran Tahap Awal Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 26 Provinsi
ILUSTRASI. Pada Senin (6/1/2025), Pemerintah Republik Indonesia (RI) resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Senin (6/1/2025), Pemerintah Republik Indonesia (RI) resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional. Peluncuran tahap pertama dilakukan di 190 titik layanan yang tersebar di 26 provinsi.

"Hari ini, kita memulai perjalanan besar untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi. Ini bukan sekadar program, tetapi investasi masa depan untuk Indonesia Emas 2045," ungkap Presiden RI Prabowo Subianto dalam keterangan pers yang dirilis oleh Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Senin (6/1/2025) seperti yang dikutip Infopublik.id.

Prabowo menyebutkan bahwa jumlah titik layanan MBG akan bertambah secara bertahap hingga mencapai 937 titik pada akhir Januari 2025. 

Program ini fokus pada kelompok rentan, seperti anak sekolah, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Kepala PCO, Hasan Nasbi, menambahkan bahwa peluncuran MBG dalam waktu kurang dari 100 hari sejak pelantikan pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan komitmen besar pemerintah terhadap pengembangan sumber daya manusia unggul.

Baca Juga: PNM Dukung Ketahanan Pangan Nasional Melalui Rumah Pangan

"Program MBG mencerminkan visi Presiden Prabowo untuk mempercepat pembangunan SDM unggul dan mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Hasan Nasbi menyatakan program MBG bertujuan untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting, memenuhi kebutuhan gizi harian sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG), meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penyediaan makanan bergizi serta menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM, petani, dan nelayan.

Pada akhir Januari 2025, program itu ditargetkan menjangkau 3 juta penerima manfaat. Angka tersebut akan meningkat menjadi 15 juta penerima manfaat pada akhir 2025 dan 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2029. 

Untuk mendukung keberhasilan program ini, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun.

Penyaluran makanan bergizi akan dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang terdiri dari koordinator, ahli gizi, dan akuntan/admin. 

Tonton: Puluhan Katering Tertipu Pencatutan Program Makan Bergizi Gratis

Setiap SPPG akan melayani 3.000–4.000 penerima manfaat dan bertugas memastikan distribusi makanan berjalan lancar ke sekolah, posyandu, dan fasilitas lainnya.

Program MBG tidak hanya meningkatkan akses gizi masyarakat, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal. Keterlibatan UMKM, petani, dan nelayan dalam rantai pasok pangan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk mendukung ketahanan pangan.

Dari sisi pendidikan, MBG diharapkan meningkatkan konsentrasi dan partisipasi siswa di sekolah. Dari sisi kesehatan, program ini berpotensi menurunkan angka stunting dan malnutrisi, khususnya di kelompok rentan.

Selanjutnya: Tak Capai Target, Shortfall Penerimaan Pajak 2024 Sebesar Rp 56,5 Triliun

Menarik Dibaca: Ini Dia Gift Code Ojol The Game 7 Januari 2025 Terbaru yang Anda Cari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×