Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Perbaikan pelayanan transjakarta akan terus dilakukan. Jumlah bus yang terbatas dan jumlah penumpang yang stagnan menunjukkan mendesaknya perbaikan pelayanan.
Direktur SDM dan Umum PT Transportasi Jakarta Sri Kuncoro mengatakan, dengan melihat jumlah penumpang transjakarta di halte-halte, seharusnya ada peningkatan jumlah penumpang. Belum lagi banyak warga yang belum terlayani transjakarta.
”Stagnannya jumlah penumpang ini menunjukkan perlu ada reformasi di transjakarta ini. Sistem tiket elektronik merupakan salah satu cara untuk memperbaiki kondisi. Kami juga akan membersihkan secara internal,” ucap Kuncoro, Kamis (15/1/2015), saat diskusi ”Refleksi 11 Tahun Transjakarta Busway”, di Jakarta.
Operasional transjakarta dimulai pada 15 Januari 2004 di Koridor I. Saat ini, ada 12 koridor. Dari sisi armada, jumlah bus yang beroperasi saat ini hanya 400 unit, tetapi 120 unit mogok di jalan. ”Kalau mogok, minimal butuh 30 menit untuk memulihkan kondisi,” kata Kuncoro.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Bakharudin mengatakan, penyediaan angkutan massal sangat penting untuk mengurangi kemacetan dan memperkecil kecelakaan.
”Jika transjakarta bisa mengangkut 80 orang, maka sejumlah 80 orang mewakili budaya mengemudi kepada 1 orang sopir bus. Ini mengurangi keruwetan di jalan,” katanya.
Dia mengatakan, polisi siap membantu sterilisasi jalur transjakarta. Sterilisasi jalur menjadi salah satu masalah di transjakarta yang belum terselesaikan.
Darmantoro, salah satu pengguna transjakarta, mempertanyakan waktu operasional bus pengumpan transjakarta. ”Bus pengumpan pernah jalan tahun 2006, tetapi mandek sampai sekarang,” ucapnya. (Agnes Rita Sulistyawati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News