kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelambatan dunia usaha diramal sampai akhir 2017


Selasa, 10 Oktober 2017 / 21:33 WIB
Pelambatan dunia usaha diramal sampai akhir 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelambatan kegiatan dunia usaha yang terjadi di kuartal ketiga tahun ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun. Hal itu terindikasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kuartal ketiga 2017 yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Hasil survei itu menunjukkan, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kuartal keempat diperkirakan hanya 7,63%. Angka itu jauh lebih rendah dibanding kuartal ketiga 2017 yang masih dua kali lipatnya, yaitu sebesar 14,32%.

Lebih lambatnya kegiatan usaha di tiga bulan terakhir di tahun ini, disebabkan oleh kontraksi pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan (SBT -2,26%).

"Ini seiring dengan berakhirnya musim panen dan pengaruh kondisi cuaca yang kurang mendukung aktivitas pertanian," bunyi laporan itu yang dikutip Kontan.co.id dari situs resmi BI, Selasa (10/10).

Walaupun, enam dari sembilan sektor usaha meningkat. Terutama pada sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.

Sementara itu, pada kuartal keempat tahun ini, kinerja industri pengolahan juga diperkirakan mengalami kontraksi. Hal itu terindikasi dari Purchasing Manufacturing Index SKDU (PMI-SKDU) yang terkontraksi 49,93%.

Sejalan dengan penurunan pada sektor pertanian, penggunaan tenaga kerja pada periode Oktober hingga Desember 2017 juga diperkirakan tumbuh tetapi lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Selain itu, penggunaan tenaga kerja di sektor pengolahan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran juga melambat.

Di sisi lain, pertumbuhan kegiatan investasi kuartal keempat diperkirakan sebesar 11,86%, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal ketiga yang sebesar 10,66%. Hal ini didorong oleh kegiatan investasi di sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×