Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kegiatan usaha kuartal ketiga tahun ini melambat dibanding kuartal kedua. Menurut Bank Indonesia (BI), hal ini sesuai dengan pola historisnya.
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh BI, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada periode Juli-September 2017 sebesar 14,32%, lebih tendah dari kuartal kedua 2017 yang sebesar 17,36%.
Secara terperinci, semua sektor ekonomi terindikasi mengalami peningkatan usaha. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor jasa-jasa yang SBT-nya naik menjadi 3,78%, dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 3,38%. Diikuti oleh sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan yang naik menjadi 3,18% dari kuartal sebelumnya 3,11%.
"Sektor pertambangan yang pada kuartal sebelumnya mencatat kontraksi (SBT -1,63%), pada kuartal laporan ini mengalami ekspansi (SBT 1,6%)," bunyi laporan itu yang dikutip KONTAN dari situs resmi BI, Selasa (10/10).
Sementara penyebab melambatnya kegiatan usaha Juli-September 2017 lantaran adanya perlambatan pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengolahan, serta sektor pengangkutan dan komunikasi dibanding kuartal sebelumnya.
"Ini sejalan dengan berakhirnya faktor musiman ramadan, Idul Fitri, dan liburan tahun ajaran baru yang mendorong peningkatan permintaan pada kuartal kedua 2017," bunyi laporan itu lagi.
Perlambatan pada sektor pengolahan juga tercermin pada Purchasing Manufacturing Index SKDU (PMI-SKDU) sebesar 50,51%, lebih rendah tiga bulan sebelumnya yang sebesar 51,68%. Perlambatan ini utamanya terjadi karena kontraksi pada indeks jumlah tenaga kerja, volume persediaan barang jadi.
Sejalan pula dengan perlembatan kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai rata-rata pada kuartal ketiga menurun menjadi 75,99%. Padahal pada kuartal dua mencapai 77,06%.
Tingkat penggunaan kapasitas produksi tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas, dan air bersih. Namun penggunaan kapasitas produksi paling rendah terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian.
Meski begitu, kegiatan investasi dunia usaha terindikasi meningkat. Hal itu tercermin dari SBT realisasi investasi pada kuartal ketiga 2017 sebesar 10,66%, yang lebih tinggi fibanding kuartal sebelumnya sebesar 10,58%. Peningkatan kegiatan investasi ini, utamanya terjadi pada sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News