kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku usaha manufaktur tertekan lemahnya permintaan barang dalam dan luar negeri


Senin, 03 Februari 2020 / 18:29 WIB
Pelaku usaha manufaktur tertekan lemahnya permintaan barang dalam dan luar negeri
ILUSTRASI. Kontraksi pada aktivitas manufaktur di dalam negeri terus berlanjut hingga awal tahun 2020.


Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat

Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan BPP HIPMI Ajib Hamdani menambahkan, dibutuhkan peningkatan investasi serta peningkatan penyerapan tenaga kerja untuk membuat sektor manufaktur kembali ekspansif.

“Sedangkan untuk faktor eksternal, pemerintah harus lebih mendorong foreign direct investment masuk ke sektor yang berorientasi pada ekspor dan substitusi impor,” sambungnya, Senin (3/2).

Baca Juga: IHS Markit: Aktivitas manufaktur Indonesia masih lemah di awal tahun

Ia tak menampik, wabah virus Corona menjadi tantangan berat yang bakal memengaruhi kinerja perdagangan dan manufaktur Indonesia di awal tahun ini. Jika berkepanjangan, dampak Corona akan berkontribusi pada kontraksi PMI ke depan serta, mengoreksi potensi investasi.

Namun menurutnya, pengusaha masih optimistis kinerja manufaktur bisa membaik di tahun ini. “Dengan adanya komitmen Presiden untuk meningkatkan easy of doing business dan potensi masuknya foreign direct investment (FDI) di sektor riil, tahun 2020 mestinya cenderung lebih baik kinerja manufaktur di Indonesia,” kata Ajib.

Baca Juga: BPS: Inflasi Januari sebesar 0,39%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×