Reporter: Grace Olivia | Editor: Khomarul Hidayat
Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan BPP HIPMI Ajib Hamdani menambahkan, dibutuhkan peningkatan investasi serta peningkatan penyerapan tenaga kerja untuk membuat sektor manufaktur kembali ekspansif.
“Sedangkan untuk faktor eksternal, pemerintah harus lebih mendorong foreign direct investment masuk ke sektor yang berorientasi pada ekspor dan substitusi impor,” sambungnya, Senin (3/2).
Baca Juga: IHS Markit: Aktivitas manufaktur Indonesia masih lemah di awal tahun
Ia tak menampik, wabah virus Corona menjadi tantangan berat yang bakal memengaruhi kinerja perdagangan dan manufaktur Indonesia di awal tahun ini. Jika berkepanjangan, dampak Corona akan berkontribusi pada kontraksi PMI ke depan serta, mengoreksi potensi investasi.
Namun menurutnya, pengusaha masih optimistis kinerja manufaktur bisa membaik di tahun ini. “Dengan adanya komitmen Presiden untuk meningkatkan easy of doing business dan potensi masuknya foreign direct investment (FDI) di sektor riil, tahun 2020 mestinya cenderung lebih baik kinerja manufaktur di Indonesia,” kata Ajib.
Baca Juga: BPS: Inflasi Januari sebesar 0,39%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News