kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekerja sektor informal masih dominan


Rabu, 04 Mei 2016 / 20:28 WIB
Pekerja sektor informal masih dominan


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pelambatan ekonomi dinilai telah menyebabkan jumlah pekerja di sektor formal menurun. Terutama pelambatan di sektor industri yang membuat banyak tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal pada Februari mencapai 50,3 juta orang. Masih jauh lebih rendah dari pekerja di sektor informal yang mencapai 70,3 juta orang.

Jika dilihat dari data historis BPS, tren penurunan sudah terjadi sejak tahun lalu. Pada periode yang sama tahun lalu, jumlah tenaga kerja di sektor formal lebih tinggi, yaitu 50,83 juta orang, sedangkan pekerja di sektor informal 70,02 juta orang.

Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Sairi Hasbullah bilang, saat ini, sebetulnya jumlah tenaga kerja formal sudah mulai terjadi perbaikan tren meskipun masih turun. "Terutama jika investasi asing meningkat, akan banyak industri tumbuh," kata Suhairi, Rabu (4/5).

Secara umum, jumlah penduduk yang bekerja memang mengalami penurunan. Seperti halnya penurunan yang juga terjadi pada jumlah angkatan kerja.

Menurut Direktur Institute for Development of Economic and Finanace (INDEF) Enny Srihartati, memang diperlukan insentif yang tepat supaya industri padat karya bisa kembali bangkit. Rencana kebijakan pemerintah untuk memangkas Pajak Penghasilan bagi sektor padat karya bisa menjadi salah satu solusi.

Selain, langkah pemerintah untuk menggenjot belanja modal di bidang infrastruktur. Banyaknya proyek infrastruktur bisa menciptakan dampak lanjutan yang lebih luas bagi industri, yang pada akhirnya meningkatkan permintaan atas tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×