kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pekan kedua November 2020, arus modal asing masuk capai Rp 7,18 triliun


Jumat, 13 November 2020 / 16:51 WIB
Pekan kedua November 2020, arus modal asing masuk capai Rp 7,18 triliun
ILUSTRASI. Bank Indonesia logo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada pekan kedua bulan November 2020, arus modal asing alias capital inflow masih masuk ke pasar keuangan domestik. 

Berdasarkan data transaksi per 9 November 2020 hingga 12 November 2020, arus modal asing yang mengalir ke pasar keuangan domestik tercatat sebesar Rp 7,18 triliun. 

“Ini tercatat dengan asing beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 4,71 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 2,47 triliun,” kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko, Jumat (13/11). 

Seiring dengan hal itu, persepsi investor terhadap risiko investasi di Indonesia terpantau kembali membaik. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan premi Credit Default Swap (CDS) bertenor 5 tahun ke 72,68 basis poin (bps) per 12 November 2020, dari 81,63 bps per 6 November 2020. 

Baca Juga: Pemerintah menjual SUN total Rp 270,03 triliun ke Bank Indonesia untuk burden sharing

Akan tetapi, bila melihat data setelmen dari Januari 2020 hingga periode tersebut (ytd), asing di pasar keuangan domestik masih tercatat jual netto sebesar RP 145,75 triliun. 

Ke depan, Onny mengaku kalau bank sentral akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya ke perekonomian dari waktu ke waktu. 

BI juga akan memperkokoh langkah-langkah koordinasi kebijakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik. 

Selanjutnya: BI memperkirakan akan terjadi inflasi 0,21% mom pada November 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×