kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI memperkirakan akan terjadi inflasi 0,21% mom pada November 2020


Jumat, 13 November 2020 / 16:31 WIB
BI memperkirakan akan terjadi inflasi 0,21% mom pada November 2020
ILUSTRASI. Iis Hotisah (52), pedagang sayur menimbang cabai tanjung di kiosnya di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Jumat (23/10/2020). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan akan kembali terjadi peningkatan harga (inflasi) pada bulan November 2020. Berdasarkan survei pemantauan harga BI hingga minggu kedua November 2020, inflasi diperkirakan akan sebesar 0,21% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,17% ytd dan secara tahunan sebesar 1,53% yoy,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko, Jumat (13/11). 

Penyumbang utama inflasi dalam periode tersebut antara lain daging ayam ras yang mengalami peningkatan harga 0,08% mom, cabai merah yang naik 0,03% mom, serta telur ayam ras dan bawang merah yang naik 0,02% mom. 

Baca Juga: Pemangkasan izin diyakini akan betot minat pengusaha properti

Ada juga kontribusi dari cabai rawit, minyak goreng, tomat, dan bawang putih yang masing-masing mengalami peningkatan harga sebesar 0,01% mom.  Sementara itu, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) sehingga menahan laju inflasi, seperti tarif angkutan udara dan emas perhiasan yang masing-masing turun 0,01% mom. 

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan efeknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. 

Bank sentral juga mengaku akan terus memperkuat koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. 

Selanjutnya: Asyik, guru honorer dapat subsidi gaji Rp 2,4 juta mulai bulan ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×