kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

PDIP dan Golkar nilai target lifting terlalu rendah


Selasa, 24 Agustus 2010 / 12:46 WIB
PDIP dan Golkar nilai target lifting terlalu rendah


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Fraksi PDI Perjuangan dan Golongan Karya (Golkar) menganggap target produksi (lifting) minyak tahun depan terlalu rendah. Karena itu, kedua fraksi meminta pemerintah meningkatkan produksi dari 970.000 barel per hari menjadi 1 juta per hari.

Desakan ini muncul karena tahun ini ada tambahan produksi minyak yang berasal dari ladang minyak baru yakni Blok Cepu. "Penambahan lahan minyak baru itu harus diikuti dengan peningkatan lifting menjadi 1 juta barel per hari," kata Juru bicara fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto, saat membacakan pandangan umum atas Nota Keuangan dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 dalam sidang paripurna DPR, Selasa (24/8).

Kedua fraksi tersebut juga meminta pemerintah mencari sumber lahan minyak baru. Selain itu, pemerintah juga diminta meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta teknologi dalam eksplorasi dan produksi minyak. "Bila ini ditingkatkan, pasti lifting minyak bisa meningkat," kata Juru bicara fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahyudin.

Fraksi PDI Perjuangan juga kecewa dengan patokan harga minyak yang terlalu tinggi, yakni mencapai US$ 80 per barel. "Pemerintah hanya mencari angka aman saja," kata Utut.

Sebelumnya, pada 16 Agustus lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mematok target produksi minyak sebesar 970.000 barel per hari dengan harga minyak sebesar US$ 80 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×