Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana impor beras terus mendapat sorotan berbagai kalangan. Terbaru, PDI Perjuangan menuding ada mafia yang diuntungkan dalam impor beras.
Rencana impor beras 1 juta ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) oleh pemerintah disebut akan menguntungkan mafia. Tiap tahunnya mafia beras tersebut diduga dapat mencapai keuntungan hingga triliunan.
"Ada mafia impornya mereka punya kekuasaan untuk mempengaruhi kebijakan, mereka punya kekuasaan untuk menaikkan harga," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam webinar Repdem, Kamis (25/3).
Hasto pun menyebut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi harus mengevaluasi rencana tersebut. Meskipun disebutkan sebelumnya bahwa rencana impor beras telah ada sebelum ia menjabat pada Desember 2020 lalu.
Baca Juga: Alasan Ombudsman minta pemerintah tunda impor beras
Sejalan dengan hal tersebut, Anggota Komisi IV PDI Perjuangan Ono Surono menyebut masalah data yang kacau jadi penyebab kebijakan impor yang salah. Sehingga hal tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah pihak.
Meski begitu, Ono juga mengkritisi Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab pada sisi produksi. Ono juga mendesak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mundur dari jabatannya bila hasil produksi tak terbukti surplus.
"Mentan harus berani juga kalau tidak terealisasi sampai April ini saya mundur, jadi fair," ungkap Ono.
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah merencanakan impor beras sebesar 1 juta ton. Hal itu untuk memenuhi stok CBP Bulog yang diperkirakan tak memenuhi angka yang ditetapkan.
Selanjutnya: Mendag Lutfi janji akan mundur jika kebijakan impor beras salah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News