Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam rilis resminya, Kepala Monusco Leila Zerrougui mengecam serangan itu, dan menduga pelakunya adalah Pasukan Aliansi Demokratik (ADF). ADF merupakan kelompok bersenjata yang terkenal mempunyai reputasi buruk, dan beroperasi di kawasan timur negara yang dulunya bernama Zaire tersebut.
Baca Juga: Inilah foto detik-detik pasukan TNI menghadang tank Markava Israel
Zerrougui menerangkan, prajurit Indonesia itu bertugas dalam proyek untuk membangun jembatan yang berada di kawasan Hululu. ADF merupakan pergerakan yang awalnya berasal dari Uganda pada 1990-an silam, dan menentang pemerintahan Presiden Yoweri Museveni. Pada 1995, mereka pindah dan bermarkas di Kongo, meski diyakini mereka tidak melancarkan serangan ke Uganda selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Viral, pasukan TNI hadang tank Israel yang siap perang dengan Lebanon
Berdasarkan data dari PBB, 500 orang tewas karena aksi mereka sejak akhir Oktober 2019, ketika militer RD Kongo melaksanakan operasi. ADF diketahui membunuh 15 pasukan perdamaian PBB dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, dan membunuh tujuh lainnya dalam penyergapan Desember 2018.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menlu Retno Sampaikan Belasungkawa atas Gugurnya Pasukan Penjaga Perdamaian Asal Indonesia di Kongo"
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Dani Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News