kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Pasokan Kurang, Mendag Sebut Harga Cabai Rawit Merah Naik 23%


Senin, 03 Maret 2025 / 12:55 WIB
Pasokan Kurang, Mendag Sebut Harga Cabai Rawit Merah Naik 23%
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/Spt. Menteri Perdagangan, Budi Santoso mencatat kenaikan harga pangan mulai terjadi sebelum bulan Ramadan 2025.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan, Budi Santoso mencatat kenaikan harga pangan mulai terjadi sebelum bulan Ramadan 2025. 

Budi menyebut, per Jum'at (28/2),  kenaikan esktrem terjadi di komoditas cabai rawit merah yang mencapai Rp 81.700/kg atau naik 23% secara mount to month.

"Harga cabai rawit merah mengalami kenaikan 23% secara mount to mount menjadi Rp 81.700/kg," kata Budi dalam Raker Bersama Komisi VI DPR RI, Senin (3/3). 

Budi bilang kenaikan ini dipicu karena kurangnya pasokan cabai di wilayah produksi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi. 

"Pada prinsipnya pasokan yang kurang karena curah hujan," ujarnya. 

Baca Juga: Harga Pangan Naik, Penyakit Lama yang Muncul Jelang Bulan Puasa

Selain itu, pemerintah juga mewaspadai kenaikan harga pangan pokok lain yang secara historis mengalami kenaikan saat momen ramadan seperti beras, daging sapi hingga bawang putih. 

Namun, Budi mengklaim hingga saat ini beberapa komoditas ini terpantau masih belum mengalami gejolak harga. 

Sebelumnya, pemerintah akan melakukan operasi pasar dalam menjaga pasokan dan stabilisasi harga pangan saat Ramadan dan hari raya Idul Fitri 2025. 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi bilang pelaksanaan operasi pasar melalui jaringan PT Pos Indonesia, sampai Jum'at (28/2) telah merambah hingga 265 titik lokasi. Di samping itu, program Gerakan Pangan Murah (GPM) juga tetap digencarkan bersama pemerintah daerah. 

"Per 21 Februari, GPM telah menyentuh angka 717 kali di 13 provinsi dan 88 kabupaten/kota. Rinciannya di Januari 166 kali dan Februari ini di 551 kali," jelas Arief. 

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menuturkan strategi penstabilan harga pangan dilakukan dengan membanjiri stok ke pasar-pasar. 

Ia juga memperingatkan agar pedagang tidak FOMO (Fear of Missing Out) dengan menaikkan harga karena sedang dalam momentum Ramadan dan Idul fitri. 

"Tidak ada lagi FOMO. Nggak ada lagi karena Ramadan Lebaran kemudian biasanya (harga) naik. Nggak ada lagi," ucap Sudaryono. 

Baca Juga: Bapanas: Ada 5 Provinsi yang Masih Beli Harga Gabah Petani di Bawah Rp 6.500 per kg

Selanjutnya: Harga Emas Berpotensi Turun ke US$ 2.850 Jelang Penerapan Kebijakan Tarif AS

Menarik Dibaca: 10 Manfaat Puasa Ramadan bagi Kesehatan Tubuh Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×