kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Pasar Tenaga Kerja Kian Sesak, 10 Juta Orang Antre Kerja


Minggu, 28 September 2025 / 14:07 WIB
Pasar Tenaga Kerja Kian Sesak, 10 Juta Orang Antre Kerja
ILUSTRASI. Petugas mengecek kelengkapan berkas pencari kerja saat bursa kerja di Kota Tangerang, Banten, Rabu (23/4/2025). Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyebutkan rata-rata jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 3,3 juta orang per tahun selama delapan tahun terakhir dan pada 2024 mencapai 4,4 juta orang. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/nym.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, menyoroti data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang menunjukkan jumlah pencari kerja di Indonesia mencapai 10 juta orang.

Di mana, angka ini merupakan gabungan dari lulusan baru dan angka pengangguran yang sudah ada. Menurut Bob, pasar kerja Indonesia setiap tahunnya dibanjiri oleh sekitar 3,3 juta lulusan baru dari berbagai jenjang pendidikan.

"Yang saban tahun masuk pasar kerja kurang lebih 3,3 juta dari berbagai lulusan pendidikan, bukan sarjana saja," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/9).

Bob menjelaskan, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7% dari total angkatan kerja yang mencapai 140 juta jiwa, maka terdapat sekitar 10 juta orang yang tidak bekerja sama sekali.

"Yang pengangguran terbuka artinya tidak bekerja sama sekali itu 7% dari angkatan kerja yang jumlahnya 140 juta jiwa, artinya ada 10 juta orang," jelasnya.

Baca Juga: Kemnaker Catat Ada 10,7 Juta Orang Butuh Kerja Tiap Tahun

Namun, Bob menggarisbawahi, tantangan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya sebatas pada angka pengangguran terbuka. Ia menyoroti adanya pengangguran tertutup atau underemployment, yaitu mereka yang bekerja namun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya atau bekerja dengan jam kerja di bawah standar.

"Belum lagi yang pengangguran tertutup, artinya bekerja tapi tidak sesuai dengan pendidikannya atau bekerja kurang dari 40 jam seminggu," tegas Bob.

Lebih lanjut, Bob mengungkapkan, sekitar 60% dari total angkatan kerja, atau sekitar 80 juta orang, bekerja di sektor informal. Konsekuensinya, mayoritas dari mereka tidak mendapatkan perlindungan dari sistem jaminan sosial yang memadai.

"Setelah itu pekerja sektor informal yang tidak dapat lindungan dari sistem jaminan sosial sekitar 60% dari total angkatan kerja yang 140 juta jiwa atau sekitar 80 juta," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Surya Lukita Warman, mencatat terdapat lebih dari 10 juta orang di tanah air yang mencari pekerjaan tiap tahun.

Baca Juga: Masih Ada 77.000 Lebih Lowongan Kerja September 2025, Ini Posisi yang Paling Dicari

Surya menjelaskan, data ini terlihat dari akumulasi lulusan pendidikan SMA, SMK dan Universitas, hingga jumlah pengangguran yang mencapai 7,2 juta jiwa.

“Pertumbuhan tenaga kerja di negara kita cukup besar, jadi tiap tahun 3,5 juta, lulusan dari pendidikan baik SMK, SMA, universitas itu 3,5 juta orang tiap tahunnya masuk ke pasar kerja. Ini yang harus dicarikan pekerjaan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Di samping itu, Surya mengungkapkan, jumlah pengangguran terbuka masih cukup tinggi di mana saat ini jumlah mencapai 7,2 juta orang menganggur.

“Jadi coba kalau dibayangkan, tadi 3,5 juta masuk ke pasar kerja sebagai angkatan kerja baru, yang menganggur 7,2 juta. Itu sendiri kalau diakumulasi sudah 10 juta lebih, ada 10,7 juta orang yang membutuhkan pekerjaan. Makanya isu kesempatan atau peluang kerja ini menjadi isu nasional saat ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Gen Z Susah Cari Kerja? Ini Resep dari Kemenaker

Selanjutnya: DPR Soroti Rp5 Triliun Belanja Iklan Pemerintah Didominasi Platform Digital Asing

Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×