Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Bob Azam, menyoroti data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) yang menunjukkan jumlah pencari kerja di Indonesia mencapai 10 juta orang.
Di mana, angka ini merupakan gabungan dari lulusan baru dan angka pengangguran yang sudah ada. Menurut Bob, pasar kerja Indonesia setiap tahunnya dibanjiri oleh sekitar 3,3 juta lulusan baru dari berbagai jenjang pendidikan.
"Yang saban tahun masuk pasar kerja kurang lebih 3,3 juta dari berbagai lulusan pendidikan, bukan sarjana saja," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/9).
Bob menjelaskan, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 7% dari total angkatan kerja yang mencapai 140 juta jiwa, maka terdapat sekitar 10 juta orang yang tidak bekerja sama sekali.
"Yang pengangguran terbuka artinya tidak bekerja sama sekali itu 7% dari angkatan kerja yang jumlahnya 140 juta jiwa, artinya ada 10 juta orang," jelasnya.
Baca Juga: Kemnaker Catat Ada 10,7 Juta Orang Butuh Kerja Tiap Tahun
Namun, Bob menggarisbawahi, tantangan ketenagakerjaan di Indonesia tidak hanya sebatas pada angka pengangguran terbuka. Ia menyoroti adanya pengangguran tertutup atau underemployment, yaitu mereka yang bekerja namun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya atau bekerja dengan jam kerja di bawah standar.
"Belum lagi yang pengangguran tertutup, artinya bekerja tapi tidak sesuai dengan pendidikannya atau bekerja kurang dari 40 jam seminggu," tegas Bob.
Lebih lanjut, Bob mengungkapkan, sekitar 60% dari total angkatan kerja, atau sekitar 80 juta orang, bekerja di sektor informal. Konsekuensinya, mayoritas dari mereka tidak mendapatkan perlindungan dari sistem jaminan sosial yang memadai.
"Setelah itu pekerja sektor informal yang tidak dapat lindungan dari sistem jaminan sosial sekitar 60% dari total angkatan kerja yang 140 juta jiwa atau sekitar 80 juta," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Surya Lukita Warman, mencatat terdapat lebih dari 10 juta orang di tanah air yang mencari pekerjaan tiap tahun.
Baca Juga: Masih Ada 77.000 Lebih Lowongan Kerja September 2025, Ini Posisi yang Paling Dicari
Surya menjelaskan, data ini terlihat dari akumulasi lulusan pendidikan SMA, SMK dan Universitas, hingga jumlah pengangguran yang mencapai 7,2 juta jiwa.
“Pertumbuhan tenaga kerja di negara kita cukup besar, jadi tiap tahun 3,5 juta, lulusan dari pendidikan baik SMK, SMA, universitas itu 3,5 juta orang tiap tahunnya masuk ke pasar kerja. Ini yang harus dicarikan pekerjaan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Di samping itu, Surya mengungkapkan, jumlah pengangguran terbuka masih cukup tinggi di mana saat ini jumlah mencapai 7,2 juta orang menganggur.
“Jadi coba kalau dibayangkan, tadi 3,5 juta masuk ke pasar kerja sebagai angkatan kerja baru, yang menganggur 7,2 juta. Itu sendiri kalau diakumulasi sudah 10 juta lebih, ada 10,7 juta orang yang membutuhkan pekerjaan. Makanya isu kesempatan atau peluang kerja ini menjadi isu nasional saat ini,” ungkapnya.
Baca Juga: Gen Z Susah Cari Kerja? Ini Resep dari Kemenaker
Selanjutnya: DPR Soroti Rp5 Triliun Belanja Iklan Pemerintah Didominasi Platform Digital Asing
Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News