kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Kemnaker Catat Ada 10,7 Juta Orang Butuh Kerja Tiap Tahun


Minggu, 28 September 2025 / 13:40 WIB
Kemnaker Catat Ada 10,7 Juta Orang Butuh Kerja Tiap Tahun
ILUSTRASI. Job Fair Nasional-Pencari kerja memadati halaman kantor Kementerian Ketenagakejaan saat Job Fair Nasional Seri 1 tahun 2025 di Jakarta, Kamis (22/5/2025). Total tersedia 52.476 lowongan kerja, baik online maupun offline di lokasi. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan, salah satu kendala yang kerap dialami pencari kerja adalah akses informasi lowongan yang tersedia dan masalah kecocokan kompetensi pelamar dengan lowongan yang dibuka. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/22/05/2025


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Surya Lukita Warman, mencatat terdapat lebih dari 10 juta orang di tanah air yang mencari pekerjaan tiap tahun.

Surya menjelaskan, data ini terlihat dari akumulasi lulusan pendidikan SMA, SMK dan Universitas, hingga jumlah pengangguran yang mencapai 7,2 juta jiwa.

“Pertumbuhan tenaga kerja di negara kita cukup besar, jadi tiap tahun 3,5 juta, lulusan dari pendidikan baik SMK, SMA, universitas itu 3,5 juta orang tiap tahunnya masuk ke pasar kerja. Ini yang harus dicarikan pekerjaan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Di samping itu, Surya mengungkapkan, jumlah pengangguran terbuka masih cukup tinggi di mana saat ini jumlah mencapai 7,2 juta orang menganggur.

Baca Juga: Kopdes Merah Putih Janjikan Serap Lebih dari 1 Juta Tenaga Kerja

“Jadi coba kalau dibayangkan, tadi 3,5 juta masuk ke pasar kerja sebagai angkatan kerja baru, yang menganggur 7,2 juta. Itu sendiri kalau diakumulasi sudah 10 juta lebih, ada 10,7 juta orang yang membutuhkan pekerjaan. Makanya isu kesempatan atau peluang kerja ini menjadi isu nasional saat ini,” ungkapnya.

Surya menuturkan, 10 juta jiwa yang tercatat sebagi pencari kerja setiap tahunnya tersebut perlu dicarikan pekerjaan. Menurutnya, pertumbuhan tenaga kerja baru yang sangat besar tersebut merupakan tantangan pasar kerja dari tahun ke tahun.

Soalnya 10 juta tiap tahun harus openin (dilayani) dicarikan pekerjaan.Bagaimana amanat dari Undang-Undang Dasar sendiri bahwasannya seluruh warga negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak untuk kehidupan yang layak,” tuturnya.

Baca Juga: Gen Z Susah Cari Kerja? Ini Resep dari Kemenaker

Lebih lanjut, Surya menambahkan bahwa jumlah 10 juta orang pencari kerja tersebut diluar dari orang-orang yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), mengundurkan diri dan lain sebagainya.

Selain itu, dia bilang, tantangan lainnya adalah ihwal mismatch competancy alias kualitas pencari kerja terhadap pekerjaan.

“Jadi selalu banyak kita undang perusahaan-perusahaan di sini, kita diskusi langsung. Itu setiap buka lowongan pekerjaan isunya masih kualitas dari pencari pekerja masih kurang cocok sama kebutuhan industri,” tandasnya.

Baca Juga: Aturan Baru Rekrutmen: Kemenaker Larang Syarat Usia dan Penampilan

Selanjutnya: ICA-CEPA Buka Peluang Besar Ekspor Hasil Laut Indonesia ke Pasar Kanada

Menarik Dibaca: Tips Praktis Nutrisi Anak Gen Alpha Lewat Susu & Mikronutrien

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×