Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Media sosial berbasis jaringan internet makin dianggap penting dan strategis untuk komunikasi politik di Indonesia, terutama untuk kelas menengah kota. Sejumlah partai politik menyiapkan tim khusus untuk menggarap media sosial, termasuk sosialisasi persiapan mengusung kandidat mereka dalam Pemilu 2014.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Jakarta, Selasa (28/5), mengungkapkan, Partai Gerindra membentuk tim khusus untuk menangani komunikasi lewat media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Media ini dianggap strategis karena terbuka sehingga bisa diakses publik secara luas. Komunikasi bersifat langsung, interaktif, dan murah.
Gerindra sangat serius menggarap media ini, terutama akun di Facebook dan Twitter. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga aktif berkomunikasi dengan akun di Facebook dan Twitter (@prabowo08). Kandidat presiden untuk Pemilu 2014 ini aktif berkomunikasi, menanggapi, dan menyapa akun- akun lain.
”Media sosial potensial untuk membangun kesadaran, kesukaan, dan keterpilihan (elektabilitas) untuk pemimpin politik. Kami juga menerima banyak masukan langsung, termasuk berbagai kritik,” kata Fadli Zon.
Secara terpisah, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengatakan, calon anggota legislatif, relawan, dan berbagai komunitas pendukung PAN terus bergerak membangun dukungan bagi pengajuan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014. Sosialisasi dilakukan lewat beragam medium, dengan gerilya darat dan udara, termasuk media sosial. Tren di media sosial menarik dicermati dengan berbagai penanda di akun @hattarajasa.
”Kami juga menganalisis kualitas interaksi di media sosial. Bagi kami, ini penting untuk membangun kedekatan emosional, bukan hanya komunikasi satu arah. Kami bahkan banyak dapat saran, umpan balik, dan gagasan,” katanya.
Untuk itu, PAN membentuk tim khusus untuk mengelola media sosial. ”Tim untuk media sosial sama seriusnya dengan tim gerilya darat,” ucapnya.
Kaum muda penentu
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa mengatakan, kaum muda disadari sebagai penentu kemenangan dalam Pemilu 2014. Karena itu, pendekatan khusus kepada kaum muda gencar dilakukan. ”Kaum muda adalah penentu. Jumlah mereka sangat besar, mencapai 80 juta orang,” kata Mara.
Menurut dia, saat melakukan sosialisasi, calon anggota legislatif Golkar menerapkan strategi khusus untuk merangkul kaum muda dengan sesering mungkin berbaur dalam komunitas orang muda.
Dalam rangka mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, lanjutnya, Golkar juga terus berupaya memperkenalkan Aburizal kepada kaum muda. Media sosial diakuinya merupakan salah satu sarana yang dipakai.
Konvensi Demokrat
Terkait upaya Partai Demokrat menjaring calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2014, ide konvensi tengah digodok dan rencana penyelenggaraannya mundur lagi menjadi September 2013. ”Semua persiapan masih dalam proses. Persyaratan yang akan diterapkan belum mencapai titik final. Yang pasti, tim penggodok aturan main konvensi capres ini berada langsung di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono,” ujar Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan.
Untuk pencalonan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mempertimbangkan untuk maju dengan mengikuti konvensi Partai Demokrat yang akan digelar. Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan belum memutuskan untuk ikut konvensi Partai Demokrat. Mahfud masih menunggu aturan mainnya.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, beberapa hari lalu, menilai, konvensi capres tak ubahnya Indonesian Idol dan dirinya tidak akan ikut. (IAM/ATO/OSA/Kompas Cetak/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News