kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Parpol Islam berkoalisi, siapa capres-cawapresnya?


Jumat, 18 April 2014 / 13:09 WIB
Parpol Islam berkoalisi, siapa capres-cawapresnya?
ILUSTRASI. Sinopsis Keramat 2: Caruban Larang, film horor Indonesia terbaru yang tayang di bioskop dan dibintangi oleh Umay Shahab, Lutesha, Ajil Ditto, Arla Ailani, Josephine Firmstone, Maura Gabrielle, dan Keanu Angelo.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, mempertanyakan wacana koalisi partai politik berbasis massa Islam dan mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sendiri. Dia menilai, parpol Islam tidak mempunyai tokoh yang kuat untuk bersaing pada pemilihan presiden mendatang.

"Pertanyaannya kalau partai Islam mau berkoalisi, yang mau dimajuin sebagai capres dan cawpresnya siapa?" kata Hamdi, Jumat (18/4) seperti dikutip dari Kompas.com.

Hamdi menilai, elektabilitas tokoh parpol Islam saat ini rendah. Dia meragukan tokoh parpol Islam bisa bersaing dengan tokoh dari partai nasionalis, seperti bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo dan bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dua nama ini diprediksi menjadi kandidat kuat calon presiden.

"Siapa tokoh partai Islam yang bisa bersaing dengan Jokowi atau Prabowo? Itu harus dipikirkan betul-betul," ujarnya.

Terlebih lagi, lanjut dia, pada pilpres mendatang, masyarakat tidak akan terlalu melihat pasangan capres dan cawapres dari latar belakang partai. Menurutnya, masyarakat akan menggunakan hak pilihnya dengan melihat bagaimana kualitas pasangan capres dan cawapres itu. Meski dari segi matematis, menurut Hamdi, partai politik Islam masih mempunyai peluang untuk berkoalisi dan mengusung capres cawapres sendiri.

"Jadi, sebenarnya kalau mau berkoalisi realistis saja. PAN, PKB, PKS, PPP, dan PBB itu kan kalau digabung sudah lebih dari 30 persen. Tapi, itu tadi, siapa capres dan cawapresnya harus diperhitungkan betul-betul," papar Hamdi.

Pada Kamis (17/4) malam, sejumlah tokoh dan pimpinan partai politik serta ormas berbasis massa Islam melakukan pertemuan tertutup di Rumah Ratna Hasyim Ning, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Pertemuan digagas untuk menampung aspirasi yang menginginkan partai-partai ini bersatu dan mengusung calon sendiri pada Pemilu Presiden 2014.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta, Bendahara Umum DPP PKB Bahrudin Nashori, dan Ketua DPP PAN Azwar Abubakar. Juga hadir Wasekjen PKS Fahri Hamzah, Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MUI KH Amidhan, dan Waketum PPP Emron Pangkapi. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×