kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

PAN: 15 Menteri layak copot


Sabtu, 27 Juni 2015 / 18:00 WIB
PAN: 15 Menteri layak copot


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menganggap saat ini setidaknya ada 10-15 menteri yang dinilai layak untuk dicopot. Mayoritas menteri itu berasal dari sektor ekonomi dan politik. 

"Bisa 10-15 menteri," kata Yandi di Jakarta, Sabtu (27/6). 

Yandri menjelaskan, hampir seluruh menteri di Kabinet Kerja belum memiliki kinerja yang memuaskan. Namun, dia melihat ada beberapa yang masih bisa diperbaiki namun banyak pula yang harus segera diganti. 

Salah satu sektor yang mendesak adanya perubahan adalah ekonomi. Yandri menyebut ekonomi Indonesia sangat amburadul sehingga menteri-menteri sektor ekonomi harus bertanggung jawab. Selain ekonomi, pemerintahan Jokowi juga lemah di bidang politik. 

"Ada kegaduhan di bidang politik, jadi saya rasa bidang polhukam juga harus dievaluasi kalau ujung-ujungnya reshuffle, enggak ada masalah," ucap anggota Komisi II DPR tersebut. 

Selain itu, lanjut Yandri, pergantian juga perlu dilakukan untuk posisi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Imam dianggap telah merenggut kesenangan rakyat menonton sepak bola dengan membekukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). 

"Kalau mau jujur, menteri Jokowi tidak ada yang layak atau dapat nilai bagus, tapi memang ada yang perlu diganti, ada juga dipertahankan dengan perbaikan," imbuh Yandri. 

Isu soal reshuffle belakangan ini terus berhembus. Dorongan reshuffle juga dilontarkan partai koalisi pendukung pemerintah seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang bahkan meminta tambahan lima kursi menteri. 

Atas berbagai isu reshuffle itu, Jokowi meminta publik untuk tidak mengusik para menterinya yang baru mulai bekerja. Dia meminta agar media tidak menciptakan kegaduhan. Di sisi lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengutarakan bahwa perombakan kabinet akan dilakukan setelah Lebaran. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×