kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini yang jadi indikator reshuffle kabinet


Rabu, 24 Juni 2015 / 09:59 WIB
Ini yang jadi indikator reshuffle kabinet


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Aroma perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja kembali merebak pasca laporan evaluasi kinerja para menteri. Namun, pihak istana membantah kabar adanya desakan dari partai politik (parpol) yang melatarbelakangi rencana reshuffle kabinet.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan rencana reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Joko Widodo murni didorong oleh kinerja tim kabinet Kerja. Menurutnya, pemerintah berharap setelah perombakan kabinet, kinerja para menteri kabinet menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Luhut juga menampik kabar yang menyebutkan bahwa rencana perombakan kabinet dilakukan atas permintaan sejumlah parpol. Ia juga mengaku tak tahu terkait kabar yang menyebutkan permintaan jatah lima menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). "Saya kira, tidak ada jatah-jatahan. Sekarang, fokus yang terbaik adalah sumber daya manusia untuk mendukung atau melaksanakan tugas pokok di kementerian masing-masing" ujarnya, kemarin.

Catatan saja, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo meminta para menteri Kabinet Kerja untuk menyerahkan laporan evaluasi kinerja di masing-masing kementeriannya. Menurut Luhut, Kamis (18/6) lalu, para menteri telah menyerahkan laporan evaluasi kinerjanya kepada Presiden Joko Widodo.

Sayangnya, Luhut enggan merinci hasil laporan evaluasi yang telah diserahkan oleh para menteri Kabinet Kerja. Yang jelas, kata Luhut, kini Presiden Joko Widodo telah memiliki beberapa indikator untuk mengukur kinerja para menterinya. Salah satunya  terkait serapan anggaran.

Menurut Luhut, beberapa kementerian yang memiliki penyerapan anggaran yang cukup baik adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) dan Kementerian Perhubungan. Selain belanja anggaran, tolok ukur evaluasi kinerja menteri dinilai berdasarkan realiasi pelaksanaan program kerja pemerintah.

Sejatinya, isu perombakan kabinet ini sudah muncul sejak bulan lalu. Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla telah mengisyaratkan, dalam waktu dekat bakal ada reshuffle sejumlah menteri di kabinet pemerintahannya.

Sebelumnya, Hendrawan Supratikno, politisi PDI Perjuangan menilai, tiga alasan mengapa perlu reshufle. Pertama, ada menteri yang tak sesuai dengan keahliannya. Kedua, ada menteri masih bingung dengan tugasnya. Ketiga, ada menteri hanya sibuk dengan acara seremonial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×