kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pakar ini bilang Indonesia perlu bersiap hadapi lonjakan kasus virus corona, kenapa?


Jumat, 10 April 2020 / 22:23 WIB
Pakar ini bilang Indonesia perlu bersiap hadapi lonjakan kasus virus corona, kenapa?
ILUSTRASI. Petugas Ahli Teknologi Laboratorium Medik melakukan Swab Test melalui mulut dan hidung di gedung Laboratorium Kesehatan Daerah, Depok, Jawa Barat, Senin (06/04). Indonesia perlu bersiap hadapi lonjakan kasus virus corona. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Tendi Mahadi

Dicky juga menambahkan, terkait kemungkinan melonjaknya kasus, kondisi tenaga medis harus terus diperhatikan. Mereka harus mendapat waktu istirahat dan rotasi kerja sehingga tidak mengalami kelelahan berlebih. 

Untuk menambah tenaga medis, Dicky menyarankan, bisa diisi oleh para dokter muda, yang saat ini masih menunggu ujian profesinya atau mahasiswa kedokteran dan keperawatan tingkat akhir. "Prediksi saya, perang melawan covid-19 ini bisa perlu waktu hingga 6 bulan ke depan. Sehingga ketahanan nasional kita harus dipersiapkan," kata Dicky. 

Baca Juga: Jangan sampai terbalik saat menggunakan masker kain, ini alasannya

Penanganan Covid-19 masih harus dibenahi 
Dicky juga mengingatkan bahwa masih ada beberapa poin yang harus dibenahi terkait upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurut Dicky, beberapa hal tersebut antara lain infodemic dan polarisasi politik dalam penanganan corona. Dicky menyebut polarisasi ini masih terlihat baik di dunia maya maupun dunia nyata. 

"Polarisasi bangsa masih terjadi pasca-pilpres. Sisa perbedaan ini nyata terlihat di diskusi dunia maya dan media. Ini memprihatinkan dan berbahaya," kata dia.  

"Karena salah satu kunci keberhasilan penanganan pandemi (dalam siklus manajemen risiko pandemi) adalah adanya sinergitas dan kolaborasi," ungkap Dicky.  

Terjadinya polarisasi ini sangat menghambat penanganan covid-19. Terutama pada tingkat masyarakat, sehingga ada sebagian masyarakat yang menyepelekan bahaya penyebaran covid-19. Dia juga menilai strategi komunikasi risiko juga masih lemah. 

Baca Juga: Kasus positif corona di Jatim bertambah 33 orang, terbanyak di Surabaya

Padahal strategi komunikasi ini berperan penting dalam memastikan pesan penting kepada masyarakat bisa diterima dan dilaksanakan Dicky juga menyoroti banyaknya informasi yang dikeluarkan oleh mereka yang bukan pakar di bidangnya. 

Banjir informasi atau infodemic ini turut memengaruhi pola pikir masyarakat dan menurunkan kepercayaan masyarakat yang berfikir kritis dan memiliki pengetahuan. "Poinnya, perbanyak tes, perkuat dukungan,  jumlah tenaga medis, perkuat strategi komunikasi risiko, lawan infodemic dan perkuat kolaborasi serta hindari polarisasi," kata Dicky. (Jawahir Gustav Rizal)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Perlu Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Berikut Infonya"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×