Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) akan menggelontorkan sebesar Rp 7 triliun untuk investasi langsung pada tahun 2020.
Sebelumnya investasi BPKH masih berkisar pada surat berharga. Guna menggenjot investasi langsung, BPKH telah bekerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB).
Baca Juga: Menag minta tambahan 10.000 jemaah untuk tahun haji 2020
"Tahun ini akan mulai pada investasi langsung, porsi tidak banyak Rp 7 triliun untuk investasi langsung dan lainnya," ujar Kepala BPKH Anggito Abimanyu saat konferensi pers, Rabu (22/1).
Angka tersebut masih dalam jumlah yang kecil. Anggito bilang dana yang disiapkan untuk investasi langsung tersebut tidak sampai pada angka 10%. BPKH bekerja sama dengan IDB untuk pembiayaan perdagangan. Hal itu akan memberikan pemasukan bagi BPKH dalam mata uang asing.
Baca Juga: Kini mayoritas dana haji diparkir di surat berharga
"Nantinya hasil investasi dalam riyal dan dolar Amerika," terang Anggito.
Pemasukan dalam mata uang asing akan memberikan kemudahan bagi BPKH. Pasalnya biaya haji juga dipengaruhi oleh pergerakan nilai uang.
Anggito mengatakan pada tahun 2020 ini, BPKH akan masuk pada investasi reksadana terproteksi. Meskipun begitu, Anggito menegaskan seluruh investasi yang dilakukan BPKH dalam bentuk yang aman.
Baca Juga: Empat desa bermasalah di Konawe mendapat aliran dana sebesar Rp 9,3 miliar
BPKH juga terus menjajaki investasi penyewaan pemondokan. Namun hal itu masih terbentur pada regulasi di Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News