Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Operasi pasar beras ternyata hanya di lima daerah. Jumlah ini lebih sedikit ketimbang oeprasi pasar sembilan bahan pokok. Perum Bulog beralasan, operasi pasar beras itu hanya dilakukan di daerah yang bukan penghasil beras. Pasalnya di daerah tersebut harga beras sudah mulai mengalami kenaikan.
Direktur Utama Sutarto Alimoeso menjelaskan, lima daerah yang dimaksud adalah Jakarta dengan delapan titik daerah di dalamnya, Jawa Timur khususnya Malang dan Surabaya, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua. "Operasi pasar tergantung dari perkembangan harga di daerah," ucap Sutarto usai mengikuti rapat koordinasi di kantor menko perekonomian, Rabu (21/7).
Menurut Sutarto, ada sejumlah faktor yang menyebabkan harga beras mulai merangkak naik. Selain karena stok terbatas juga karena ulah spekulan. Dia menduga ulah spekulan ini terjadi misalnya di Malang, Jawa Timur. "Stok ditahan karena pedagang khawatir ada perubahan iklim," jelasnya.
Berapa stok beras yang akan dikucurkan ke pasar, Sutarto belum bisa menjelaskan. Yang pasti, saat ini Bulog mempunyai persedian sebesar 500.000 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News