kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omzet UMKM Atribut Kampanye Anjlok, Ini Kata Tim Anies, Prabowo, dan Ganjar


Rabu, 10 Januari 2024 / 17:13 WIB
Omzet UMKM Atribut Kampanye Anjlok, Ini Kata Tim Anies, Prabowo, dan Ganjar
ILUSTRASI. Pekerja memproduksi kaos kampanye di salah satu rumah industri konveksi di Jakarta, Selasa (31/10/2023).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga tim Sukses calon presiden (Capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo merespon temuan Kementerian Koperasi dan UKM terkait penurunan omzet UMKM atribut Kampanye karena barang impor. 

Dewan Pakar Timnas Pasangan Calon (Paslon) 1 Anies Baswedan- Muhammad Iskandar (Amin) Wijayanto Samirin menegaskan bahwa pihaknya memang tidak banyak belanja atribut untuk keperluan kampanye. 

"Belum pernah pesan banyak, nah saya rasa itu bukan pertanyaan tapi ide bagus. Di banyak relawan, tidak pesan baliho karena baliho di hati, hati kita 100% produk dalam negeri,” kata Wijayanto ditemui ditengah tengah konferensi pers Dialog Capres Kadin, Rabu (10/1). 

Baca Juga: Dampak Pemilu 2024 Terhadap Ekonomi Diprediksi Mini, Ini Penyebabnya

Sementara, Wakil Bendahara Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Bobby Gafur Umar memastikan bahwa pihaknya sepenuhnya menggunakan produk UMKM dalam negeri untuk keperluan kampanye. 

Pihaknya juga mengaku pemilihan vendor pembuatan kaos hingga baliho dipilih dari UMKM dan sudah  dilakukan jauh-jauh hari. 

"Paslon 2 punya program pemakaian produk dalam negeri dan kita mengoptimalkan produk dalam negeri," jelas Bobby. 

Hal serupa juga dinyatakan oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Delon PRawiraatmadja. 

Dia menegaskan, penggunaan alat peraga kampanye (APK) dilakukan dari relawan swadaya. Pihaknya juga memastikan seluruhnya memberdayakan UMKM lokal. 

"Kita menggunakan APK dari relawan swadaya dan kita justru memberdayakan seluruh relawan secara swadaya dalam menyiapkan APK. Dan mereka bilang itu produk lokal,” kata dia. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Yulius mengungkapkan, pemesanan atribut itu saat ini banyak dilakukan melalui transaksi e-commerce dan beberapa barangnya berasal dari impor. 

Baca Juga: Jelang Pemilu, PPATK Temukan Dana Asing Rp 195 Miliar Mengalir ke Partai Politik

"Pemilu yang kemarin itu 5 atau 10 tahun lalu banyak pemesanan barang-barang ke UMKM. Nah, sekarang pemesanan itu lari ke e-commerce. Barangnya dari luar negeri dan dijual murah,” ujar dia saat jumpa pers di Jakarta, Senin (8/1/). 

"Jadi dibeli online, misalnya barang China, mereka gambar (lambang) Garuda distempel,” sambungnya.

Yulius menyebut hal ini berdampak pada anjloknya omzet UMKM. Bahkan, ia mengatakn penurunan omset UMKM bisa mencapai 40-90 % pada periode pemilu tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×