kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,03   5,39   0.58%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omicron Subvarian Baru Makin Pintar dan Turunkan Antibodi, Perlukah Vaksin Dosis 4?


Senin, 21 November 2022 / 06:18 WIB
Omicron Subvarian Baru Makin Pintar dan Turunkan Antibodi, Perlukah Vaksin Dosis 4?
ILUSTRASI. Kemunculan berbagai subvarian Omicron mampu melemahkan antibodi tubuh. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemunculan berbagai subvarian Omicron mampu melemahkan antibodi tubuh. Hal tersebut dijelaskan oleh Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman. 

Menurut Dicky, baik antibodi yang dihasilkan infeksi virus corona maupun vaksin Covid-19 berpotensi menurun akibat banyaknya varian turunan dari Omicron ini. 

"Makin ke sini turunan Omicron ini makin pintar dan bisa menurunkan antibodi, proteksi, entah dari infeksi maupun vaksinasi," kata Dicky kepada Kompas.com, Kamis (17/11/2022). 

"Ini tren yang mengkhawatirkan sebenarnya karena akan berpotensi mengurangi efektivitas vaksin ke depan, walaupun saat ini masih cukup efektif walau sudah terjadi penurunan," lanjutnya. 

Meski demikian, Dicky mengatakan, vaksin masih terbilang efektif untuk mencegah keparahan Covid-19. Vaksin juga mampu mengurangi risiko kematian pada pasien virus corona. 

Oleh karenanya, meski tingkat perlindungan yang diberikan vaksin menurun, masyarakat tetap didorong untuk melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster. 

Baca Juga: Per 20 November: Kasus Corona RI Tembus 6.608.367 dengan Angka Meninggal 159.379

Bahkan, menurut Dicky, vaksin booster dosis kedua atau vaksinasi dosis keempat perlu dipertimbangkan pemerintah. Lansia, masyarakat dengan penyakit bawaan atau komorbid, serta individu yang pernah terinfeksi virus corona lebih dari satu kali dapat diprioritaskan sebagai penerima vaksin booster dosis kedua. 

"Pemberian booster, baik itu booster pertama atau booster kedua ketika memang sudah eligible (memenuhi syarat), artinya sudah lebih dari lima bulan atau lebih sejak dosis sebelumnya, itu tetap penting diberikan," ujarnya. 

Menurut Dicky, kenaikan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir tidak hanya disebabkan oleh subvarian baru Omicron, tetapi juga mobilitas masyarakat yang tinggi, lemahnya deteksi kasus, penurunan protokol kesehatan, dan buruknya cakupan vaksinasi booster. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Beijing Berubah Menjadi Kota Hantu

Dia menduga, angka kasus yang dicatat oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 saat ini jauh lebih sedikit dari kasus sebenarnya di masyarakat. Bahkan, sangat mungkin kasus harian Covid-19 di Indonesia tembus angka 50.000. 

Diprediksi, tren kenaikan Covid-19 masih akan berlangsung beberapa waktu ke depan, bahkan hingga akhir Januari 2023. Apalagi, sebentar lagi Indonesia bakal menghadapi libur panjang Natal dan Tahun Baru. 

"Sangat mungkin naik hingga Januari 2023, karena juga saat ini gelombang yang terjadi disebabkan lebih dari satu subvarian," kata Dicky.

Melihat situasi ini, pemerintah pun diminta lebih tegas menerapkan protokol kesehatan di masyarakat. Laju vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster juga harus terus dipercepat. 
"Strategi WFH (work from home) tetap diperlukan terutama untuk jenis pekerjaan yang bisa remote," kata peneliti keamanan dan kesehatan global itu. 

Catatan saja, melansir satgas Covid-19, hingga Minggu (20/11), ada 5.172 kasus baru corona. Sehingga total menjadi 6.608.367 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 5.690 orang sehingga menjadi sebanyak 6.386.809 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 31 orang menjadi sebanyak 159.379 orang.

Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 62.179 kasus, berkurang 549 dari sehari sebelumnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Subvarian Baru Omicron Disebut Turunkan Antibodi, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Vaksin Dosis 4"
Penulis : Fitria Chusna Farisa
Editor : Fitria Chusna Farisa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×