Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Olly Dondokambey membantah tudingan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis, terkait tuduhan sebagai makelar proyek-proyek pemerintah. Olly menepis tudingan Yulianis yang mengatakan bahwa Wakil Ketua Badan Anggaran itu sebagai salah satu penghubung untuk meloloskan proyek grup permai.
"Tidak benar. Nama permai saja baru saya dengar sekarang. Mana saya tahu?" kilah Olly di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/10). Selain tidak mengenal Yulianis, Olly juga mengaku tidak pernah berkunjung ke kantor grup permai yang disebut-sebut milik mantan Bendahara Partai Demokrat, M Nazaruddin. Ia mengaku sama sekali tidak pernah bertemu dan bertatap muka dengan Yulianis.
"Kapan saya ketemu Yulianis? Tidak ada. Saya saja tidak tahu kantornya," bantah Olly. Kendati demikian, dia mengaku siap jika Komisi Pemberantasan Korupsi akan memanggil dirinya untuk diperiksa. Menurut Olly, pemanggilan dari institusi pemberantasan kejahatan korupsi itu, sudah hal yang biasa dia hadapi. "Saya sudah biasa dipanggil ke sana. Tiga kali dipanggil beda kasusnya. Sebagai warga negara kita harus taat hukum," ucap Olly.
Sebelumnya, di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Yulianis mengungkapkan nama-nama yang dianggapnya sebagai kaki tangan Nazaruddin di DPR.
"Untuk proyek di Kejaksaan itu ada Azis Syamsuddin (Komisi III). Lalu Zulkarnaen Djabar, Pak Karding (Abdul Kadir Karding Fraksi PKB) di komisi Agama, lalu proyek di Kementerian Kesehatan saya lupa tapi dia dari PKS, lalu ada juga Pak Olly Dondokambey," kata Yulianis.
Selain itu, lanjut Yulianis, Nazaruddin juga menggunakan jasa Agelina Sondakh dan I Wayan Koster. Namun keduanya baru digaet suami Neneng Sri Wahyuni itu pada tahun 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News