Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari
Prospek pertumbuhan ekonomi China juga telah direvisi ke bawah secara tajam yaitu di bawah 5% untuk tahun ini, setelah pada tahun lalu mencatat laju pertumbuhan pada level 6,1%.
Namun pada skenario terburuk, yaitu jika wabah semakin luas merebak di kawasan Asia Pasifik maupun kawasan negara ekonomi maju, proyeksi OECD terhadap pertumbuhan ekonomi dunia menjadi jauh lebih rendah lagi yaitu hanya 1,5% untuk tahun 2020 — separuh dari proyeksi awal OECD terhadap perekonomian global pada November 2019 lalu.
Tindakan pengendalian dampak Corona dan hilangnya keyakinan pelaku ekonomi akan memukul produksi dan pengeluaran, serta mendorong beberapa negara masuk ke dalam resesi, termasuk Jepang dan kawasan Eropa.
Baca Juga: Gara-gara wabah corona, sejumlah negara membatasi kegiatan di tempat umum
Oleh karena itu, OECD menyarankan agar pemerintah menerapkan kebijakan bekerja yang fleksibel bagi para pekerja. Selain itu, pemerintah juga diminta menerapkan kebijakan perpajakan dan anggaran yang bersifat sementara untuk meredam dampak corona di sektor-sektor yang paling terpengaruh seperti sektor pariwisata dan perjalanan, hingga industri elektronik dan kendaraan mobil.
Di negara-negara yang paling terdampak, OECD mengingatkan agar likuiditas yang cukup harus tersedia untuk memungkinkan bank membantu perusahaan yang menghadapi masalah arus kas di tengah situasi perekonomian saat ini.
"Jika epidemi menyebar luas, ekonomi G20 harus memimpin kerangka kerja internasional yang terkoordinasi untuk dukungan perawatan kesehatan, dikombinasikan dengan stimulus fiskal dan moneter terkoordinasi untuk membangun kembali kepercayaan,” tambah OECD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News