kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

OECD kembali pangkas proyeksi perekonomian Indonesia pada 2021


Selasa, 14 Desember 2021 / 10:05 WIB
OECD kembali pangkas proyeksi perekonomian Indonesia pada 2021
ILUSTRASI. Pekerja membongkar muat peti kemas di IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). OECD kembali pangkas proyeksi perekonomian Indonesia pada 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021. 

Lembaga tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tumbuh di kisaran 3,3% year on year (yoy) atau lebih rendah dari perkiraan semula yang sebesar 3,7% yoy. 

Perkiraan pertumbuhan yang lebih rendah ini tak lepas dari adanya lonjakan kasus harian Covid-19 pada kuartal III-2021 yang menyebabkan pemerintah menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akhirnya menghambat pemulihan. 

Baca Juga: Walau ekonomi China melambat, mata uang yuan kinerjanya paling oke tahun ini

“Pemulihan Indonesia terhambat karena ada pembatasan aktivitas dan peningkatan ketidakpastian karena varian Delta menyebar cepat,” tulis lembaga tersebut dalam OECD Economic Outlook Volume 2021, seperti dikutip Selasa (14/12). 

OECD kemudian memerinci perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan kelompok pengeluaran. 

Secara keseluruhan, kelompok pengeluaran diperkirakan ada berada di teritori positif. Setelah pada tahun 2020, hampir seluruh komponen pengeluaran mengalami kontraksi pertumbuhan. 

Baca Juga: Hadapi tahun 2022, emiten komponen otomotif lebih optimis

Konsumsi rumah tangga diperkirakan bisa tumbuh 1,6% yoy, setelah pada tahun 2020 tumbuh negatif 2,63% yoy. Kemudian konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh 4,2% yoy, setelah pada tahun lalu tumbuh 1,9% yoy. 

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan tumbuh 3,4% yoy, setelah pada tahun lalu tumbuh negatif 4,9% yoy. 

Baca Juga: Ekonom sepakat strategi pembiayaan utang pemerintah di 2022 sudah tepat

Sedangkan ekspor diperkirakan meroket 21,7% yoy dan impor tumbuh 19,1% yoy, setelah pada tahun 2020 masing-masing terkontraksi 7,7% yoy dan 14,7% yoy. 

Ke depan, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meroket di tahun 2022 dan di tahun 2023, yaitu di atas 5% yoy. Lebih tepatnya pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2% yoy dan di tahun 2023 tumbuh 5,1% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×