Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Konsumsi rumah tangga diperkirakan bisa tumbuh 1,6% yoy, setelah pada tahun 2020 tumbuh negatif 2,63% yoy. Kemudian konsumsi pemerintah diperkirakan tumbuh 4,2% yoy, setelah pada tahun lalu tumbuh 1,9% yoy.
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan tumbuh 3,4% yoy, setelah pada tahun lalu tumbuh negatif 4,9% yoy.
Baca Juga: Ekonom sepakat strategi pembiayaan utang pemerintah di 2022 sudah tepat
Sedangkan ekspor diperkirakan meroket 21,7% yoy dan impor tumbuh 19,1% yoy, setelah pada tahun 2020 masing-masing terkontraksi 7,7% yoy dan 14,7% yoy.
Ke depan, OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa meroket di tahun 2022 dan di tahun 2023, yaitu di atas 5% yoy. Lebih tepatnya pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh di kisaran 5,2% yoy dan di tahun 2023 tumbuh 5,1% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News