kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Novel Baswedan menilai janggal pemilihan waktu rekonstruksi penyiraman air keras


Jumat, 07 Februari 2020 / 10:10 WIB
Novel Baswedan menilai janggal pemilihan waktu rekonstruksi penyiraman air keras
ILUSTRASI. Novel Baswedan. REUTERS/Willy Kurniawan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai janggal atas pemilihan waktu rekonstruksi penyiraman air keras yang sempat dialaminya.

Diketahui, proses rekonstruksi hari ini digelar di kediaman Novel, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Jumat (7/2/2020). Rekontruksi dimulai sejak pukul 03.00 WIB hingga sekitar pukul 06.00 WIB atau selama hampir tiga jam.

Baca Juga: Menpan RB: Peralihan pegawai KPK jadi ASN sesuai UU ASN

Menurut Novel, seharusnya proses rekonstruksi bisa dilakukan pada saat pagi atau siang hari. Selain itu, proses rekonstruksi juga bisa dilakukan di tempat yang tidak harus sama dengan lokasi kejadian penyiraman.

"Rekonstruksi kan mustinya dibikin lebih terang, tempatnya juga enggak harus disini. Waktunya juga enggak harus sama dan lain-lain.Tapinya kan tentunya penyidik punya pertimbangan sendiri dan saya tidak ingin mencampuri," kata Novel saat ditemui usai proses rekonstruksi.

Kendati demikian, Novel mengharapkan, kasus tersebut bisa diselesaikan oleh Polri. "Jangan sampai ada pihak yang dikorbankan atau ada pihak yang mengorbankan dirinya jadi saya rasa penegakan hukum bukan untuk itu," tukas dia.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan pada Jumat (7/2). Total ada 10 adegan dalam proses rekonstruksi kali ini.

Baca Juga: Soal motif tersangka penyerangan Novel Baswedan, ini jawaban Mabes Polri

Diketahui, proses rekonstruksi hari ini dilakukan secara tertutup yang dimulai pukul 03.00 WIB di sekitar kediaman Novel di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Puluhan personel Polri diturunkan untuk melakukan rekonstruksi yang berlangsung selama 3 jam tersebut.

"Ada 10 adegan dan ada beberapa adegan tambahan sesuai dengan pembahasan tadi di lapangan dengan rekan rekan Jaksa Penuntut Umum (JPU)," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi usai melakukan rekonstruksi.

Menurut Dedy, rekonstruksi kali ini dalam rangka untuk memenuhi berkas perbaikan yang diminta oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.

"Intinya adalah supaya alat bukti dan keterangan para saksi dan tersangka dapat kami uji di lapangan. Selanjutnya berkas perkara yang sudah kami lengkapi akan kami kirim kembali ke rekan-rekan di kejaksaan tinggi DKI Jakarta," beber dia.

Baca Juga: Indonesia Indicator: Serangan sentimen negatif di 2019 tidak menggoyahkan Polri

Dia mengungkapkan, rekonstruksi kali ini dihadiri oleh dua tersangka penyiram air keras Novel yaitu Brigadir RK dan RB. Namun untuk Novel, sebagiannya dilakukan oleh pemeran pengganti.

"Namum ternyata pada saat pelaksanaan di lokasi tadi di TKP kebetulan kami juga melihat ada Pak Novel. Dalam hal ini korban melintas dan sempat rekan rekan penyidik dan JPU mempertanyakan dan menyampaikan kegiatan ini tetap kami laksanakan dengan pemeran pengganti," tukas dia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Kata Novel, Pemilihan Waktu Rekontruksi di Malam Hari Janggal"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×