Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan bahwa nilai tukar rupiah yang melemah belakangan ini belum mengkhawatirkan. Pada Jumat (2/3), kurs tengah BI menunjukkan nilai tukar rupiah di Rp 13.746 per dollar AS.
Hal ini mengingat bahwa secara fundamental, ekonomi Indonesia tidak memiliki persoalan. Hanya saja, ada pemicu dari pidato Jerome Powell yang membuat pasar beranggapan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali, bahkan empat kali di tahun ini.
“Powell ngomong begini, ngomong begitu, menaikkan empat kali, belum tentu sebenarnya, tetapi kan orang udah mulai pasang kuda-kuda. Nanti akan tenang lagi,” kata Darmin di kantornya, Jumat (2/3).
Darmin bilang, persepsi di pasar ini juga bukan sesuatu yang akan membuat gejolak. “Memang ada pengaruh terhadap ekspektasi orang yang punya duit, tapi tidak akan melahirkan gejolak, mungkin akan naikkan 0,25 di sana. Ada pengaruhnya, tapi nanti reda lagi,” ucapnya.
“Kalau dinaikkan (suku bunga The Fed) ya nanti ada riak-riak sedikit, bukan gejolak lah,” lanjutnya.
Terpisah, Deputi Gubernur BI Senior Mirza Adityaswara mengatakan bahwa level nilai tukar yang mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia yang sebenarnya berada di kisaran level Rp 13.200 hingga Rp 13.300 per dollar AS
“Ya, sebenarnya waktu trading di level Rp 13.200 hingga Rp 13.300 per dollar AS adalah level yang cocok,” ujarnya di Gedung BI.
Dengan demikian, nilai tukar rupiah yang berada di level Rp 13.700 dan hampir menembus Rp 13.800 per dollar AS yang terjadi beberapa hari ini sudah melampaui perkiraan.
“Kalau sekarang, Rp 13.700 hingga Rp 13.800 overshoot. Makanya BI lakukan stabilisasi. Eksportir sudah mulai masuk untuk menjual hasil ekspor, ” kata dia.
Mirza mengatakan, BI juga selalu ada di pasar saat rupiah mengalami fluktuasi, misalnya di pasar valas dan pasar SBN. “Bisa dilihat, currency regional hari ini menguat. Rupiah juga flat hari ini,” kata Mirza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News