kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai penjualan marketplace Juni 2020 meningkat, Indef: Ada pergeseran pola belanja


Senin, 20 Juli 2020 / 20:22 WIB
Nilai penjualan marketplace Juni 2020 meningkat, Indef: Ada pergeseran pola belanja
ILUSTRASI. Belanja online. KONTAN/Muradi/2020/05/12


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masyarakat Indonesia masih getol berbelanja di marketplace pada bulan Juni 2020. Ini terlihat dari total nilai penjualan marketplace pada bulan tersebut yang masih meningkat.

Menurut data yang diterima Kontan.co.id dari Bank Indonesia (BI), total nilai penjualan 4 marketplace terbesar di Indonesia pada bulan Juni 2020 sebesar Rp 20,64 triliun atau meningkat 2,79% mom dari Mei 2020 yang sebesar Rp 20,08 triliun.

Demikian juga dengan total nilai penjualan 14 marketplace terbesar di Indonesia, tercatat sebesa Rp 24,24 triliun atau meningkat 0,68% mom dari total nilai penjualan pada Mei 2020 yang sebesar Rp 24,07 triliun.

Baca Juga: BI catat penjualan marketplace pada Juni 2020 terus mendaki

Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, peningkatan total nilai penjualan marketplace memang menunjukkan kalau ada pergeseran piola masyarakat untuk membeli barang secara online.

Sayangnya, ia melihat kalau pergeseran pola belanja secara online lebih banyak terjadi di segmen kelas menengah atas dengan koneksi internet yang stabil dan pendapatan yang masih terjaga.

"Sementara masyarakat menengah ke bawah memang cenderung menahan belanja karena menjadi korban utama dari hilangnya pendapatan dan pekerjaan akibat Covid-19," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Senin (20/7).

Baca Juga: 3 ide bisnis saat pandemi yang tak boleh Anda lewatkan

Bhima pun melihat kalau preferensi masyarakat untuk belanja online juga didukung oleh adanya Covid-19. Katanya, saat kasus Covid-19 masih tinggi, akan terjadi pergeseran ke belanja online bahkan dalam kurun waktu yang cukup lama. Namun, bisa kembali ke pola berbelanja secara offline saat kasus Covid-19 melandai.

Akan tetapi, Bhima pun mengingatkan kalau meski penjualan secara online meningkat terus, kontribusinya tetap masih lebih kecil dibandingkan dengan penjualan ritel.

Bahkan menurut data dari We Are Social pada April 2020, kontribusi penjualan lewat e-commerce terhadap penjualan ritel hanya sebesar 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×