kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Utang Jatuh Tempo Pemerintah Bengkak di 2026, Tertinggi dalam Sejarah


Selasa, 08 Juli 2025 / 19:21 WIB
Utang Jatuh Tempo Pemerintah Bengkak di 2026, Tertinggi dalam Sejarah
ILUSTRASI. Petugas memeriksa tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI, Jakarta, Selasa (17/12). Nilai utang jatuh tempo pemerintah pada tahun 2026 mencapai Rp 833,96 triliun, tertinggi dalam periode 2025-2036.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah menghadapi beban utang jatuh tempo yang sangat besar pada tahun 2026. 

Berdasarkan data Kementerian Keuangan yang diterima KONTAN, nilai utang jatuh tempo pada 2026 mencapai Rp 833,96 triliun, tertinggi dalam periode 2025-2036.

Angka ini bahkan melampaui beban utang tahun 2025 yang sebesar Rp 800,33 triliun.

Hanya saja, nilai utang jatuh tempo di 2026 ini mengalami pembengkakan jika dibandingkan dengan data profil utang jatuh tempo pemerintah per 30 April 2024, di mana pada tahun 2026 hanya tercatat Rp 803,19 triliun.

Berdasarkan data terbaru tersebut, beban utang dalam dua tahun ke depan masih akan sangat berat.

Baca Juga: Utang Jatuh Tempo Juni 2025 Bernilai Jumbo, Pemerintah Pastikan Bayar Tepat Waktu

Setelah puncak di 2026, jumlah utang jatuh tempo perlahan menurun menjadi Rp 821,60 triliun di 2027, senilai Rp 794,42 triliun di 2028, dan senilai Rp 749,71 triliun di 2029.

Peningkatan signifikan utang jatuh tempo di 2026 antara lain mencerminkan akumulasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dalam beberapa tahun terakhir, termasuk SBN hasil kerja sama burden sharing dengan Bank Indonesia selama masa pandemi.

Tercatat, jadwal jatuh tempo SBN burden sharing senilai Rp 100 triliun pada 2025, kemudian Rp 154,5 triliun pada 2026, dan Rp 210,5 triliun pada 2027.

Kemudian terdapat kewajiban pemerintah membayar ke BI senilai Rp 208,06 triliun pada 2028, senilai Rp 107,50 triliun pada 2029, serta Rp 56 triliun pada 2030.

Adapun secara total, Pemerintah Indonesia harus menanggung utang jatuh tempo hampir Rp 4.000 triliun, selama periode 2025 hingga 2029.

Baca Juga: Utang Jatuh Tempo Membeludak di Juni 2025, Pemerintah Harus Bayar Rp 178 Triliun

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suminto, memastikan bahwa pemerintah akan selalu membayar utang jatuh tempo secara tepat waktu dan tepat jumlah.

Oleh karena itu, Suminto menepis kekhawatiran mengenai potensi keterlambatan utang jatuh tempo. Ia menegaskan seluruh kewajiban utang dibayar tepat waktu dan jumlah, serta dikelola dengan baik.

"Enggak pernah dong (terlambat bayar). Kewajiban yang terkait dengan bond maupun terkait pinjaman kita tunaikan dengan baik. Dibayar secara tepat waktu, tepat jumlah," tegasnya.

Selanjutnya: Ini Harga Tiket Hammersonic 2026, My Chemical Romance Jadi Daya Tarik Utama

Menarik Dibaca: Elementbike Kantongi Lisensi Warner Bros, Siap Rilis Desain Superhero DC Comics

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×