kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Nilai investasi manufaktur tetap naik di kuartal I 2020 meski tertekan pandemi corona


Senin, 27 April 2020 / 12:53 WIB
Nilai investasi manufaktur tetap naik di kuartal I 2020 meski tertekan pandemi corona
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai investasi industri pengolahan selama triwulan I tahun 2020 menunjukkan angka positif di tengah tekanan akibat pandemi Covid-19. Sepanjang tiga bulan pertama 2020, total penanaman modal sektor manufaktur di tanah air menyentuh angka Rp64 triliun atau naik 44,7% dibanding capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp44,2 triliun.

“Pada kuartal-I tahun 2020 ini, nilai investasi industri manufaktur memberikan kontribusi yang signifikan, hingga 30,4% dari total investasi keseluruhan sektor Rp210,7 triliun,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, Senin (27/4).

Baca Juga: Gelar rapat dengan DPR, Kementan usul penghematan anggaran Rp 7 triliun

Menperin menyebutkan, rincian nilai investasi sektor industri manufaktur pada periode triwulan I-2020, yaitu berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp 19,8 triliun serta penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 44,2 triliun. Jumlah sumbangsih tersebut melonjak dibanding perolehan pada periode yang sama tahun lalu, yakni PMDN sekitar Rp 16,1 triliun dan PMA (Rp 28,1 triliun).

Adapun sektor-sektor manufaktur yang menyetor nilai investasi secara signifikan pada kuartal I-2020, antara lain Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya sebesar Rp 24,54 triliun, diikuti Industri Makanan (Rp 11,61 triliun), Industri Kimia dan Farmasi (Rp 9,83 triliun), Industri Mineral Non Logam (Rp 4,34 triliun), serta Industri Karet dan Plastik (Rp 3,03 triliun).

Selanjutnya, nilai investasi Industri Kertas dan Percetakan sebesar Rp 2,99 triliun, Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain (Rp 2,14 triliun), serta Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran, Peralatan Listrik, Presisi, Optik dan Jam (Rp 1,99 triliun).

Agus menegaskan, pihaknya fokus untuk terus berupaya mendorong agar industri manufaktur tetap bergerak dalam memacu roda perekonomian nasional. Namun demikian, dalam kondisi saat ini, Kementerian Perindustrian menekankan kepada sektor industri terhadap pentingnya upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan mentaati protokol kesehatan. “Dua sisi itu harus sejalan,” ujarnya.

Baca Juga: Penjualan merosot, Asia Pacific Investama (MYTX) berencana produksi masker dan APD



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×