kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Ekspor RI Hingga November 2023 Capai US$ 236,41 Miliar, Turun 11,38%


Kamis, 04 Januari 2024 / 13:29 WIB
Nilai Ekspor RI Hingga November 2023 Capai US$ 236,41 Miliar, Turun 11,38%
ILUSTRASI. Nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari-November 2023 tercatat US$ 236,41 miliar. Nilai ekspor tersebut turun 11,38% dari periode sama tahun 2022 yang mencapai US$ 268,12 miliar.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan kinerja ekspor Indonesia sepanjang Januari-November 2023 tercatat US$ 236,41 miliar.  Nilai ekspor tersebut turun 11,38% dari periode sama tahun 2022 yang mencapai US$ 268,12 miliar. 

"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-November sebesar US$ 236 miliar dengan nilai ekspor non migas sebesar US$ 221,96 dengan tiga tujuan ekspor utama masih Tiongkok, AS dan India," kata Menteri Perdangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam Laporan Kinerja 2023 dan Outlook 2024 Kemendag, Kamis (4/1). 

Zulhas merinci sepanjang Januari-November 2023, ekspor nonmigas mencapai US$ 221,96 miliar atau turun 12,47%. Sementara itu, ekspor migas tercatat US$ 14,44 miliar atau turun 0,67% dari pencapaian pada 2022. 

Baca Juga: Ini Prediksi IMF, Bank Dunia, dan OECD tentang Ekonomi Indonesia di 2024

Zulhas menyebut, penurunan kinerja ekspor ini karena pelambatan ekonomi banyak negara termasuk Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). 

Selain itu, juga ada penurunan harga beberapa komoditas ekspor utama Indonesia seperti minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), batubara dan produk nikel. 

"Tapi tren pertumbuhan masih ada walaupun harga komoditas yang kita sebutkan menurun," ujar Zulhas. 

Meski ekspor turu, Zulhas melaporkan, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-November 2023 masih surplus US$ 33,63 miliar. 

"Memang turun tapi selama 43 bulan berturut-turut kita surplus sejak Mei 2020," jelas Zulhas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×