kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Neraca Perdagangan Surplus Lagi, BI: Positif Terhadap Ketahanan Ekonomi Indonesia


Senin, 16 Januari 2023 / 19:53 WIB
Neraca Perdagangan Surplus Lagi, BI: Positif Terhadap Ketahanan Ekonomi Indonesia
Surplus Perdagangan: Proses bongkar muat di terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/11/2022). Neraca Perdagangan Surplus Lagi, BI: Positif Terhadap Ketahanan Ekonomi Indonesia.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Desember 2022. Neraca perdagangan di sepanjang tahun 2022 juga mencetak surplus jumbo. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, surplus neraca perdagangan pada Desember 2022 sebesar US$ 3,89 miliar. Dengan kondisi ini, surplus neraca perdagangan sepanjang 2022 sebesar US$ 54,46 miliar. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, surplus neraca perdagangan pada tahun 2022 menjadi hal yang positif terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. 

Baca Juga: Tren Surplus Neraca Perdagangan pada 2023 Diprediksi Berakhir

"Surplus neraca perdagangan berkontribusi positif menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia," tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Senin (16/1). 

Surplus neraca perdagangan pada Desember 2022 bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas, meski defisit neraca perdagangan migas sedikit meningkat. 

Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat US$ 5,61 miliar. Ini didukung kuatnya ekspor non migas yang tercatat US$ 22,35 miliar. 

Kinerja ekspor nonmigas terutama bersumber dari kenaikan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam (SDA) seperti nikel, bijih logam, dan timah. 

Baca Juga: Masih Ada Potensi Surplus Neraca Dagang Hingga US$ 5 Miliar di Awal Tahun 2023

"Seiring harga komoditas global yang masih tinggi," tutur Erwin. 

Selain itu, ekspor produk manufaktur, seperti mesin dan perlengkapan elektrik, serta pup dari kayu, juga tercatat meningkat. 

Sebaliknya, defisit neraca perdagangan migas tercatat US$ 1,73 miliar atau naik dari US$ 1,69 miliar pada bulan November 2022. 

Lebih lanjut, Erwin mengatakan BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas kebijakan. 

"Ini untuk makin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional," tandas Erwin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×