kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Neraca perdagangan surplus, Kemendag dorong peningkatan produksi dalam negeri


Senin, 09 November 2020 / 15:46 WIB
Neraca perdagangan surplus, Kemendag dorong peningkatan produksi dalam negeri
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/9/2020).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan, surplus neraca perdagangan selama Januari - September 2020 memberikan sinyal positif kinerja perdagangan di tengah pandemi covid-19.

Agus mengatakan, dengan surplusnya neraca perdagangan maka dapat memberikan motivasi bagi pelaku usaha dalam negeri dan membantu dalam pemulihan ekonomi nasional.

"Pengaruh dalam pemulihan ekonomi nasional memberikan motivasi bagi pelaku usaha dalam negeri," kata Agus di Graha BNPB, Senin (9/11).

Agus mengatakan, surplus tersebut menunjukkan baiknya kinerja perdagangan selama 2020. Ia menyebut, defisit neraca perdagangan hanya terjadi di Januari dan April. Namun Mei - September surplus perdagangan memiliki tren yang sangat meningkat.

Baca Juga: Cadangan devisa diperkirakan mencapai US$ 137 miliar hingga akhir tahun 2020

"Secara kumulatif neraca dagang dari Januari - September 2020 surplus US$ 13,5 miliar," ujar dia.

Agus mengatakan, hal Ini melampaui capaian kinerja pada tahun 2017 dan merupakan capaian tertinggi sejak 2012. Beberapa komoditas yang mempengaruhi surplus terutama ekspor non migas yang mengalami kenaikan di September 2020.

Antara lain bijih besi dan baja, lemak dan minyak hewan nabati, kendaraan beserta part nya, mesin dan perlengkapan elektrik, serta plastik dan barang plastik.

"Kelima produk tersebut memiliki pangsa ekspor 34,02% dari total ekspor non migas Indonesia pada September 2020," ungkap dia.

Baca Juga: Kata analis terkait aksi net buy asing di BEI dengan nilai jumbo sepekan terakhir

Agus mengatakan, peningkatan nilai ekspor baja terutama disebabkan meningkatnya permintaan dari Tiongkok dan Malaysia karena mulai pulihnya industri di negara tersebut.

Kemudian, peningkatan ekspor disebabkan naiknya harga CPO internasional dan naiknya permintaan CPO dari Tiongkok dan India.

Lebih lanjut, Agus mengatakan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor. Diantaranya dengan melakukan virtual business matching melalui 46 perwakilan perdagangan Indonesia di luar negeri yang tersebar di 31 negara.

Hal tersebut dilakukan oleh international trade promotion center (ITPC) dan atase perdagangan. Kemudian, melakukan trade expo Indonesia secara Virtual Exhibition. Serta berpartisipasi dalam Trade Expo di Dubai Uni Emirat Arab tahun depan.
 

Selanjutnya: Sinergi pembiayaan ekspor UKM, Kemendag jalin MoU dengan perbankan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×