Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan diprediksi masih akan mencatat surplus pada September 2024. Surplus neraca perdagangan September diperkirakan akan ditopang oleh kenaikan harga komoditas ekspor.
Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorong memperoyeksikan neraca perdagangan pada September 2024 sekitar US$ 2,80 miliar.
Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan Agustus 2024 sebesar US$ 2,9 miliar.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Diprediksi Berlanjut di September, Ini Kata Ekonom Maybank
Hosianna melihat, ekspor Indonesia masih akan tumbuh 8,2% secara year on year (YoY). Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas ekspor seperti crude palm oil (CPO) dan juga batubara.
"Seiring harga CPO yang tetap kuat kita perkirakan nilai ekspor masih akan tinggi, ditambah harga batubara juga sudah naik," Hosianna kepada Kontan.co.id, Minggu (13/10).
Sementara, ia memperkirakan kinerja impor Indonesia juga tumbuh 12,5% YoY. Ini seiring dengan aktivitas domestik yang mulai bangkit hingga persiapan produsen untuk memenuhi kebutuhan menjelang akhir tahun.
"Di sisi impor sejalan dengan aktivitas domestik rebound, tercermin dari rilis PMI Manufaktur yang rebound dari 48,9 ke 49,2, serta persiapan produsen menyongsong akhir tahun," katanya.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Diprediksi Masih Surplus pada September 2024
Sementara itu, Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan surplus neraca perdagangan pada September 2024 mencapai US$ 3,13 miliar.
David melihat, kinerja ekspor pada periode tersebut tumbuh 10,75% yoy didorong perbaikan harga CPO. Hanya saja, secara bulanan mengalami penurunan 2,49% mom.
"Secara YoY, harga-harga komoditas utama melambat seperti coal dan oil. Namun CPO sedikit akselerasi harganya," kata David.
Sementara, impor juga meningkat 14,42% YoY, namun mengalami penurunan 3,98% secara mom.
"Impor naik lumayan untuk kebutuhan bahan baku karena importir memanfaatkan kurs rupiah yang murah," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News