kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.495.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.585   85,00   0,54%
  • IDX 7.521   40,52   0,54%
  • KOMPAS100 1.169   8,10   0,70%
  • LQ45 933   4,48   0,48%
  • ISSI 227   2,02   0,90%
  • IDX30 480   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 578   0,90   0,16%
  • IDX80 133   1,02   0,77%
  • IDXV30 142   1,62   1,15%
  • IDXQ30 161   0,16   0,10%

Neraca Perdagangan Diprediksi Masih Surplus pada September 2024


Minggu, 13 Oktober 2024 / 18:15 WIB
Neraca Perdagangan Diprediksi Masih Surplus pada September 2024
ILUSTRASI. Suasana bongkar muat peti kemas di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9/2024). Neraca perdagangan Indonesia pada September 2024 diperkirakan masih akan mencatatkan surplus.ANTARA FOTO/Muhammad Tamdan/nym.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia pada September 2024 diperkirakan masih akan mencatatkan surplus.

Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorong memperoyeksikan neraca perdagangan pada September 2024 berada pada angka US$ 2,80 miliar. 

Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan surplus neraca perdagangan Agustus 2024 sebesar US$ 2,9 miliar.

Hosianna melihat, ekspor Indonesia masih akan meningkat 8,2% secara year on year (YoY). Hal ini dipengaruhi oleh harga crude palm oil (CPO) dan juga batubara yang masih meningkat.

"Seiring harga CPO yang tetap kuat kita perkirakan nilai ekspor masih akan tinggi, ditambah harga batubara juga sudah naik," Hosianna kepada Kontan.co.id, Minggu (13/10).

Baca Juga: Tren Suku Bunga Masih Turun di 2025, Cadangan Devisa Diperkirakan Kembali Meningkat

Ia memperkirakan kinerja impor Indonesia juga meningkat 12,5% YoY. Ini seiring dengan aktivitas domestik yang mulai bangkit hingga persiapan produsen untuk memenuhi kebutuhan menjelang akhir tahun.

"Di sisi impor sejalan dengan aktivitas domestik rebound, tercermin dari rilis PMI Manufaktur yang rebound ya dari 48,9 ke 49,2, serta persiapan produsen menyongsong akhir tahun," katanya.

Sementara itu, Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan surplus neraca perdagangan pada September 2024 mencapai US$ 3,13 miliar.

David melihat, kinerja ekspor pada periode tersebut tumbuh 10,75% yoy didorong perbaikan harga CPO. Hanya saja, secara bulanan mengalami penurunan 2,49% mom.

"Secara YoY, harga-harga komoditas utama melambat seperti coal dan oil. Namun CPO sedikit akselerasi harganya," kata David.

Sementara, impor juga meningkat 14,42% YoY, namun mengalami penurunan 3,98% secara mom.

"Impor naik lumayan untuk kebutuhan bahan baku karena importir memanfaatkan kurs Rupiah yang murah," katanya.

Selanjutnya: ECB Diperkirakan akan Pangkas Bunga 25 bps Pada Pertemuan Pekan Ini

Menarik Dibaca: Waspada Bencana Jawa Tengah Besok (14/10), Ini Peringatan Dini Cuaca Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×