Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kembali surplus di kuartal II-2022. Bank Indonesia (BI) melaporkan, surplus NPI capai US$ 2,4 miliar di kuartal kedua tahun ini.
Sekedar mengingatkan, NPI di kuartal I-2022 mengalami defisit sebesar US$ 1,8 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, peningkatan kinerja NPI tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan yang meningkat dan perbaikan defisit transaksi modal dan finansial.
“Posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2022 mencapai US$ 136,4 miliar, setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional,” tutur Erwin dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co,id, Jumat (19/8).
Adapun, di periode ini transaksi berjalan melanjutkan surplus sebesar US$ 3,9 miliar atau setara 1,1% dari PDB, naik signifikan dari capaian surplus pada kuartal sebelumnya sebesar US$ 0,4 miliar atau 0,1% dari PDB.
Surplus transaksi berjalan tersebut didukung oleh peningkatan surplus neraca perdagangan non migas seiring dengan harga komoditas global yang tetap tinggi.
Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Perbaikan Perekonomian pada Kuartal II 2022 Berlanjut
Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas meningkat dipengaruhi oleh kenaikan impor merespons peningkatan permintaan seiring dengan kenaikan mobilitas masyarakat, serta tingginya harga minyak dunia
"Defisit neraca pendapatan primer dan neraca jasa juga mengalami peningkatan sejalan dengan akselerasi aktivitas ekonomi domestik dan pembayaran imbal hasil investasi pada periode laporan," katanya.
Sementara itu, kinerja transaksi modal dan finansial pada kuartal II- 2022 tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.
Transaksi modal dan finansial kuartal II-2022 mencatat defisit sebesar US$ 1,1 miliar (0,3% dari PDB), atau membaik dibandingkan dengan defisit US$ 2,1 miliar (0,7% dari PDB) pada kuartal I- 2022.
Erwin menambahkan, kinerja transaksi modal dan finansial ditopang oleh aliran masuk neto (surplus) investasi langsung sebesar US$ 3,1 miliar, melanjutkan capaian surplus pada kuartal sebelumnya yang mencerminkan optimisme investor terhadap prospek pemulihan ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga.
Baca Juga: Tax Ratio Tahun Depan Berpotensi Lebih Rendah, Berikut Penyebabnya
Selain itu, kinerja investasi portofolio juga menunjukkan perbaikan terbatas dengan mencatat defisit yang lebih rendah sebesar US$ 0,4, di tengah masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global. Di sisi lain, transaksi investasi lainnya mencatat kenaikan defisit terutama disebabkan oleh peningkatan kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo sesuai pola kuartalan.
Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News