Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang kuartal I-2019 mengalami defisit US$ 193 juta. Defisit ini lebih besar dibandingkan kuartal I-2018 yang mencatat surplus US$ 314,4 juta. Kendati demikian, BPS memprediksi dalam sisa waktu tahun ini, neraca dagang Indonesia bakal tercatat surplus.
Defisit ini disebabkan oleh penurunan ekspor pada kuartal I-2019 mencapai 8,50% bila dibandingkan kuartal I-2018. Ekspor sepanjang kuartal I-2019 tercatat US$ 40,52 miliar, turun dari US$ 44,27.
Sementara itu impor mengalami penurunan sebesar 7,39% jika dibandingkan kuartal I-2018. Nilai impor kuartal I-2019 tercatat US$ 40,70 miliar, turun dibanding kuartal I-2018 yang tercatat US$ 43,95 miliar.
Kendati demikian Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, ke depan neraca dagang bisa terus mencatatkan surplus. "Januari-Maret 2019 defisitnya hanya US$ 193 juta. Pemerintah sudah membuat berbagai kebijakan untuk memacu ekspor dan mengendalikan impor," jelas Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (15/4).
Suhariyanto juga menjelaskan impor akan tertahan seiring dengan upaya pemerintah menahan barang untuk pembangunan infrastruktur. Meskipun demikian, dia menjelaskan tahun ini tetap harus hati-hati karena ada prediksi pertumbuhan ekonomi global serta harga komoditas yang fluktuatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News