Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekspor dan impor Indonesia dalam kurun waktu Agustus 2019 hingga September 2019 masih mengalami goncangan. Hal ini disebabkan perekonomian global yang masih mengalami ketidakpastian.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ketidakpastian ini disebabkan masih tingginya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang juga berimbas pada fluktuasi harga komoditas global.
Baca Juga: Neraca dagang September 2019 mengalami defisit, ini pendapat ekonom
"Perang dagang yang masih berlangsung itu kadang-kadang adem, kadang-kadang memanas," ujar Kepala BPS Suhariyanto pada Selasa (15/10) di Jakarta.
BPS mencatat dalam kurun waktu sebulan tersebut, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan dan penurunan harga yang nantinya berpengaruh terhadap kinerja ekspor, impor, dan juga neraca perdagangan Indonesia.
Kenaikan harga terjadi pada harga minyak Indonesia (ICP) pada September 2019 yang mencapai US$ 60,84 per barel. Dengan sebelumnya harga ICP pada Agustus 2019 ada sebesar US$ 57,27 per barel.
Baca Juga: Neraca Dagang Defisit, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Ke Rp 14.166
Yang tercatat mengalami kenaikan harga adalah beberapa komoditas non minyak dan gas (migas), yaitu nikel, perak, cokelat, seng, timah, tembaga, aluminium, dan juga emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News