kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,03   5,39   0.58%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nama Hasyim Asy’ari hilang dalam kamus sejarah, Yenny Wahid apresiasi respon Nadiem


Rabu, 21 April 2021 / 20:35 WIB
Nama Hasyim Asy’ari hilang dalam kamus sejarah, Yenny Wahid apresiasi respon Nadiem
ILUSTRASI. Warga beraktivitas di areal Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau biasa disapa Yenny Wahid, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH.Hasyim Asy’ari mengapresiasi jiwa besar, komitmen, dan respons cepat yang ditunjukkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim terhadap polemik Kamus Sejarah Jilid I. Padahal, penyusunan konten kamus tersebut sesungguhnya tidak terjadi di era Nadiem.

Menurut Yenny, kamus yang menjadi perdebatan itu keluar sebelum Nadiem menjadi menteri, sehingga tidak berada dalam supervisinya.

“Saya mengapresiasi Pak Nadiem memberi respons cepat menyikapi masalah ini dan memberikan klarifikasi dan penegasan akan komitmen untuk terus memasukkan tokoh-tokoh yang punya jasa besar dalam proses perjalanan bangsa dalam materi pembelajaran anak-anak didik kita,” tegas Yenny dalam keterangannya, Rabu (21/4).

Baca Juga: Jokowi resmikan Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari

Yenny menjelaskan, KH. Hasyim Asy’ari memiliki jasa yang sangat besar, salah satunya mengobarkan Resolusi Jihad. Resolusi Jihad adalah salah satu faktor besar yang menjadi kekuatan pemukul para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Belanda. Kontribusi ini sangat fundamental bagi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Putri KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) ini menilai Nadiem memiliki semangat dan komitmen untuk terus mengedepankan penghormatan terhadap jasa-jasa para tokoh bangsa. Ia pun berharap respons tersebut segera diikuti dengan langkah nyata berupa perbaikan penyusunan sejarah melalui proses yang lebih transparan dan partisipatif.

Yenny menyarankan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera menarik draf yang sudah telanjur beredar dan melakukan revisi kontennya.

“Disisir lagi semua konten-kontennya apakah ada yang bertentangan dengan konteks sejarah kita. Apakah ada penghilangan atau omisi aktor-aktor sejarah kita yang penting tidak masuk di dalamnya. Atau justru ada memasukkan tokoh-tokoh yang sebenarnya musuh ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, “ tegas Yenny.  




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×