kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

MPR sampaikan undangan pidato kenegaraan ke Jokowi


Jumat, 03 Juli 2015 / 15:00 WIB
MPR sampaikan undangan pidato kenegaraan ke Jokowi


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Seluruh pimpinan dan fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/7) siang. Mereka menyampaikan undangan sidang umum MPR untuk mendengar pidato kenegaraan pada 15 Agustus mendatang.

Ketua MPR Zulkifli Hasan menuturkan, untuk tahun ini, MPR melakukan tradisi yang berbeda dalam sidang umum pada Agustus mendatang.

Jika sebelumnya sidang umum hanya mendengarkan pidato kenegaraan dari Presiden, kali ini pidato yang berisi laporan kinerja juga akan disampaikan oleh delapan pimpinan lembaga negara.

"Ini tradisi baru, ada sidang tahunan MPR untuk mendengarkan dan memfasilitasi delapan lembaga negara termasuk MPR untuk menyampaikan kinerjanya kepada rakyat," ujar Zulkifli seusai pertemuan.

Dia menyebutkan, kedelapan lembaga negara yang akan menyampaikan laporan kinerja selain Presiden adalah MPR, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Agung, dan Komisi Yudisial.

Selain itu, Zulkifli menyebutkan, MPR menyampaikan keinginan Ketua MPR Tiongkok yang juga Ketua Partai Komunis Tiongkok berencana melakukan kunjungan kehormatan pada 27 Juli mendatang.

"Alhamdulillah Presiden menyanggupi dua-duanya. Pidato pada Agustus dan juga bertemu Ketua MPR Tiongkok," ucap Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.

Seluruh pimpinan MPR dan pimpinan fraksi MPR hadir di dalam Istana. Menurut Ketua Fraksi PDI-P Ahmad Basarah, pertemuan sama sekali tak membahas soal reshuffle.

"Murni hanya soal MPR dan undangan pidato kenegaraan," ucap Basarah. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×