kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Moody's: Peningkatan Suku Bunga Kebijakan Global Bisa Pengaruhi Beban Bunga Utang


Sabtu, 12 Februari 2022 / 18:30 WIB
Moody's: Peningkatan Suku Bunga Kebijakan Global Bisa Pengaruhi Beban Bunga Utang
ILUSTRASI. Moody's. REUTERS/Mike Segar (UNITED STATES - Tags: BUSINESS POLITICS) - RTR2PK5W


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga kebijakan bank-bank sentral di dunia akan memberikan pengaruh terhadap kondisi dalam negeri. 

Lembaga pemeringkat Moody’s mengatakan, peningkatan suku bunga kebijakan bank-bank sentral ini meningkatkan beban bunga utang Indonesia. 

“Kami memperkirakan rasio pembayaran beban bunga utang bisa mencapai sekitar 18% ke depan. Ini lebih tinggi dari median rasio negara-negara sebaya yang sekitar 8%,” ujar Analis Senior Moody’s Anushka Shah dalam laporannya, seperti dikutip Sabtu (12/2). 

Baca Juga: Data Ekonomi Membaik, Pemerintah Yakin Ekonomi Tahun Ini Bisa Tumbuh 5,2%

Bila menilik ke belakang, Anushka sudah melihat porsi pembayaran bunga utang Indonesia sebenarnya sudah mulai membaik. Namun, kembali membengkak pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19 menjadi 19%. Kemudian, pada tahun 2021, ada peningkatan pendapatan dan juga bunga utang yang menurun sehingga rasio bisa ditekan menjadi 17%. 

Nah, ke depan, dengan adanya peningkatan suku bunga kebijakan bank-bank sentral negara maju ini, rasio pembayaran bunga utang diperkirakan bisa lebih lebar dari tahun 2021. 

Ini disebabkan oleh sepertiga dari total utang pemerintah secara umum masih dipengaruhi oleh selera eksternal dan fluktuasi mata uang. “Meskipun, porsi pinjaman dalam mata uang asing telah berkurang secara signifikan selama dua tahun terakhir,” tandas Anushka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×